Kamis, 08 September 2016
Jakarta, 8 September 2016 – Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyelenggarakan Festival Rakyat Perhutanan Sosial Nusantara (PeSoNa) 2016 pada 6-8 September 2016 di Komplek Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta dengan tema “Saatnya Untuk Rakyat”. Satuan Kerja lingkup Direktorat Jenderal KSDAE yang ikut berpartisipasi yaitu dari Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi dan BKSDA DKI Jakarta. Keikutsertaan Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi dan BKSDA DKI Jakarta sehubungan dengan pengelolaan Kelompok Pecinta Alam dan Kader Konservasi serta pengenalan satwa liar yang dilindungi.
Festival Rakyat PeSoNa dibuka langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, dihadiri oleh 1.000-an peserta dari seluruh Indonesia. Sesuai namanya, event ini adalah pesta bagi seluruh masyarakat Indonesia sebagai ajang untuk mempromosikan pencapaian yang telah diraih serta, masyarakat diberikan akses untuk mengelola kawasan hutan secara lestari yang pada akhirnya dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan.
Menteri Siti Nurbaya mengatakan, terdapat dua hal penting yang dimaksudkan pada Festival Rakyat Perhutanan Sosial Nusantara (PeSoNa) ini. Pertama, terkait dengan pemantapan, rekonfirmasi lapangan tentang kebijakan Perhutanan Sosial. Kedua, orientasi atau mengarah pada upaya-upaya when seller meet buyer, dan diharapkan terjalin komunikasi pola bisnis bagi usaha-usaha yang dikembangkan dalam bisnis proses perhutanan sosial. Kedua hal ini merupakan strategi dan konfigurasi bisnis baru, yakni konfigurasi bisnis ekonomi produktif masyarakat/kelompok tani hutan, ucap Siti dalam sambutannya.
Kegiatan Festival Rakyat PeSoNa juga diisi dengan talk show tentang perhutanan sosial, guna memberi edukasi lebih tentang perhutanan sosial sehingga membuat masyarakat turut serta dalam mengembangkan perhutanan sosial. Selain itu, ada pameran yang berisi tentang produk-produk hasil petani hutan, produk dari bahan bahan daur ulang (recycle), kerajinan dan souvenir hasil turunan hutan (bukan kayu), serta kuliner.
Tidak hanya kegiatan berupa edukasi, festival ini juga diisi panggung hiburan untuk menghibur dan memberikan kegembiraan yang khas dari sebuah pesta rakyat. Hiburan dalam festival ini berupa pentas seni dari berbagai kesenian budaya yang ada di Indonesia. Mulai dari kesenian angklung, orkes kecapi, pentas musik tradisional sasando, pentas musik tradisional harpa, festival gunung merapi (Jathilan), pentas musik pengamen jalanan, pentas musik dog dog jolor, dan masih banyak kesenian lain yang akan ditampilkan.
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0