Peringatan Hari Badak Sedunia 2017 di TN. Ujung Kulon

Sabtu, 23 September 2017

Cilintang, 23 September 2017. Balai TN. Ujung Kulon mengadakan serangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Badak Sedunia (World Rhino Day - WRD) Tahun 2017 yang jatuh pada tanggal 22 September 2017. Peringatan WRD 2017 di TN. Ujung Kulon mengambil tema “Di Ujung Cula Badak Jawa”. Tema ini menggambarkan kondisi kritis upaya konservasi badak jawa, namun seperti halnya di setiap ujung perjuangan akan selalu ada harapan untuk keberhasilan demikian pula dengan upaya konservasi badak jawa.

Pada puncak peringatan WRD 2017 yang dihadiri oleh Direktur Jenderal KSDAE Ir. Wiratno, M.Sc, dilakukan release hasil monitoring badak jawa tahun 2016. Berdasarkan data hasil kamera trap, diketahui jumlah minimum badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon pada tahun 2016 sebanyak 67 individu, dengan komposisi jenis kelamin 37 individu jantan dan 30 individu betina serta kelas umur anak 13 individu dan remaja-dewasa 54 individu. Rekaman keberadaan 4 individu anak badak jawa yang diduga lahir di tahun 2016 yang terdiri atas 2 individu jantan dan 2 individu betina menjadi berita gembira dan penyemangat penggiat konservasi ditengah upaya pelestarian badak jawa. Keempat anak badak jawa tersebut akan diberi nama Prabu, Manggala, Irna dan Mayang.

Lomba lintas alam “Jelajah Rumah Si Badak” dilakukan sebagai bagian dalam rangkaian kegiatan peringatan WRD 2017 di TN. Ujung Kulon pada tanggal 22 – 23 September 2017. Lomba mengambil rute Cilintang – Seuseupan – Karang Ranjang – Cilintang sepanjang 15 km. Peserta berasal dari kalangan mahasiswa pecinta alam sebanyak 17 regu. Penilaian lomba meliputi materi konservasi badak jawa, kepecintaalaman, kebersihan dan kekompakan serta kecepatan tim. Juara I diraih oleh Mapalaut Universitas Sultan Agung Tirtayasa Serang, Juara II oleh Mapala Krakatau Fakultas Teknik, Universitas Sultan Agung Tirtayasa, Serang, dan Juara ke III diraih oleh Poltapala, Politeknik Negeri Lampung. Melalui kegiatan lomba lintas alam ini diharapkan dapat menyebarluasakan informasi konservasi badak jawa di kalangan mahasiswa pecinta alam.

Di lokasi puncak peringatan WRD 2017, Cilintang yang merupakan area terdekata dengan habitat badak jawa juga dilaksanakan pameran promosi kerja konservasi dan produk pemberdayaan masyarakat. Pameran ini bertujuan untuk mengenalkan upaya konservasi yang dilakukan oleh BAlai TN. Ujung Kulon dan mitra (WWF dan YABI) serta usaha ekonomi kreatif masyarakat yang berada di daerah penyangga kawasan TN. Ujung Kulon. Kegiatan peringatan WRD 2017 diliput oleh media yang kemudian dilanjutkan kunjungan ke beberapa lokasi wisata di TN. Ujung Kulon yaitu Pulau Handeuleumd dan Pulau Peucang.

Dirjen KSDAE berkesempatan untuk mengobrol santai di saung bamboo bersama para ketua kelompok masyarakat di sekitar kawasan TN. Ujung Kulon. Bapak Dirjen KSDAE menyampaikan bahwa dalam bekerja, ada tiga prinsip yang wajib di lakukan yaitu iklas, semangat dan senang. Pada kesempatan yang sama, Dirjen KSDAE juga menandatangani role model untuk TN. Ujung Kulon, menerima bantuan video trap dari WWF Indonesia, serta melakukan penanaman tumbuhan pakan badak Kijahe. “From collective awareness to collective action” demikian pesan kesan Bapak Dirjen KSDAE sebelum meninggalkan panggung WRD 2017 di Cilintang TN. Ujung Kulon.

Sumber : Balai TN Ujung Kulon

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini