Menengok Kembali Rencana Pengembangan Cycloop Center

Selasa, 19 September 2017

Jayapura, 19 September 2017.  Ketersediaan data yang cukup menjadi modal penting dalam pengambilan berbagai keputusan dan kebijakan pengelolaan kawasan konservasi secara holistik dan terukur. Selain itu ketersediaan data yang tertata dan terkelola secara periodik juga dapat memberikan cerita sejarah perubahan atau dinamika pengelolaan suatu kawasan konservasi yang memiliki berbagai muara kebutuhan data bagi khalayak umum. Persoalan data suatu kawasan konservasi yang di dalamnya memuat berbagai hasil-hasil penelitian maupun kegiatan di lapangan kerap kali menghabiskan waktu para pemangku kawasan hanya untuk mengerjakan sesuatu yang berulang dan sangat tidak efektif. Sistem database pengelolaan kawasan konservasi yang baik menjadi salah satu ciri efektifnya para pemegang kepentingan dalam bekerja mengelola setiap kawasan konservasi.

Untuk mewujudkan ketersediaan data melalui sistem database yang terpusat untuk kawasan Cagar Alam (CA) Peg. Cycloop termasuk Danau Sentani sebagai bagian dari lanskap Cycloop, pada tahun 2013 Dinas Kehutanan Provinsi Papua telah memfasilitasi pembangunan Cycloop Center dengan diinisiasi oleh berbagai pihak seperti kalangan akademisi, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura, LSM dan Balai Besar KSDA Papua. Pengumpulan data awal telah dilakukan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Papua yang bersumber dari berbagai kalangan, namun masih terdapat berbagai kendala dalam sistem penyajian data antara lain dikarenakan belum ada SDM yang secara khusus bekerja secara penuh, serta aplikasi sistem database yang terkomputerisasi.

Menyikapi hal tersebut pada tanggal 18 September 2017, bertempat di Cycloop Center tepian Danau Sentani, telah dilakukan pertemuan untuk membahas pola pengembangan Cycloop Center yang terintegrasi mulai dari sumber dukungan data, SDM pengelola, anggaran, hingga penyajian data. Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan  Provinsi Papua dihadiri oleh Kepala Balai Besar KSDA Papua, kalangan akademisi dari Universitas Cenderawasih dan Universitas Ottow Geissler, USAID Lestari serta pemerhati lingkungan menghasilkan kesepakatan di mana Cycloop Center selain menjadi pusat data juga menjadi etalase bagi CA. Peg. Cycloop dan Danau Sentani sehingga mampu menampilkan berbagai sisi sosial dan budaya masyarakat yang telah menjadikan Peg. Cycloop dan Danau Sentani sebagai bagian dari keharmonisan antara kultur dan budaya yang harus tetap dijaga kelestariannya.

Menurut Jan R. Pugu Kepala Bidang Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Papua, tindak lanjut dari pertemuan ini akan berupa kerangka atau roadmap yang kemudian akan menjadi pedoman dalam pengembangan Cycloop Center sehingga bisa memberikan informasi kepada siapa saja yang membutuhkannya. Di tempat yang sama, Kepala Balai Besar KSDA Papua Timbul Batubara memberikan apresiasi kepada para pihak yang telah ikut memberikan dukungan dalam pengelolaan CA. Peg. Cycloop dan diharapkan Cycloop Center menjadi bagian penting dalam mewujudkan CA. Peg. Cycloop sebagai role model bagi kawasan konservasi lainnya di Papua.

Sumber Informasi : Danial Idris - PEH Balai Besar KSDA Papua

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini