Minggu, 17 September 2017
Darungan, 17 September 2017. BIRD WATCHING COMPETITION (BWC) atau dalam bahasa Indonesia di kenal dengan Lomba Pengamatan Burung merupakan icon lomba baru di kawasan Taman Nasional. BWC merupakan perpaduan pengamatan, identifikasi dan Fotografi burung di alam terbuka (Taman Nasional) dalam kemasan Lomba. BWC ini merupakan perhelatan pertama yang dilakasanakan di TN Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dan diselenggarakan selama Tiga hari dari tanggal 15-16 September 2017 di Ranu Darungan (Ranu Linggo Rekisi) Resort PTN Darungan Seksi PTN Wilayah IV Bidang PTN Wilayah II TNBTS. TNBTS BWC 2017 ini diikuti oleh 60 Tim (masing-masing tim berjumlah 3 orang) yang berasal dari Yogyakarta 13 Tim, Semarang 13 Tim, Malang 11 Tim, Jakarta 9 Tim , Surabaya 4 Tim, Situbondo 2 Tim, Solo 1 Tim, Kediri 1 Tim, Lumajang 1 Tim, Bali 1 Tim, Lombok 2 Tim Campuran 2 Tim. Dari total 60 tim tersebut, 3 diantaranya berasal dari (UPT) KSDAE, yakni : Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat (BKSDA NTB) dan Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).
TNBTS BWC 2017 ini bertujuan Promosi dan Publikasi minat wisata khusus sehingga bisa menarik minat para pemerhati burung untuk berkunjung ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Menambah database perjumpaan jenis burung khususnya dokumentasi jenis-jenis burung yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Sejauh ini dikawasan TNBTS sudah tercatat 183 Jenis burung dari 57 Family, Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap konservasi burung di habitat alaminya dan Sarana kampanye konservasi keanekaragaman hayati di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, sekaligus dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional yang jatuh pada tanggal 10 Agustus.
Kepala Bidang PTN Wilayah II Bp Ahmad Susdjoto, S.Sos mewaikili kepala Balai TNBTS dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa : “Burung merupakan salah satu kelompok terbesar vertebrata yang banyak dikenal, diperkirakan ada sekitar 8.600 jenis yang tersebar di dunia. Saat ini di Jawa dan Bali tercatat ada 499 jenis burung, termasuk 3 spesies yang mungkin sudah punah. Dari jumlah total spesies burung, Jawa dan Bali merupakan wilayah bio-geografi terkaya ke-3 di Indonesia setelah Papua (647 spesies) dan Sumatera (605 spesies). Dari jumlah ini 29 spesies diantaranya adalah endemik Jawa dan Bali dan 59 spesies endemik Indonesia. Semua spesies endemik Jawa dan Bali, kecuali Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) terdapat di Jawa Barat. Tetapi, hasil-hasil survey terbaru menunjukkan bahwa beberapa spesies endemik yang semula dianggap hanya terdapat di Jawa Barat juga terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Lebih dari 183 jenis burung yang sejauh ini sudah tercatat di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), berdasarkan pengamatan dari tahun 2011 s.d saat ini. Beberapa merupakan jenis yang dilindungi dan endemik. Kelestarian mereka menjadi terancam dengan maraknya komersialisasi burung. Penangkaran telah tumbuh dimana-mana dalam skala kecil sampai besar, namun permintaan yang sangat tinggi mendorong perburuan di habitat alaminya.
Mengingat TNBTS termasuk habitat penting bagi burung maka upaya konservasinya sangat dibutuhkan, salah satunya adalah dengan mempublikasikannya melalui kegiatan Lomba Pengamatan Burung atau lebih dikenal dengan Birdwatching Competition di Blok Ranu Darungan, Seksi PTN Wilayah IV, Bidang PTN Wilayah II, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Penentuan lokasi ini berdasarkan keragaman jenis burung yang cukup tinggi di wilayah tersebut lengkap dengan burung endemik jawa, jenis migran serta burung pemangsa (Raptor), satu diantaranya adalah elang Jawa (Nisaetus bartelsi).” Dalam sambutannya Kabid PTN Wilayah II TNBTS juga mengajak hadirin yang hadir sebagai pegiat konservasi bekerja sama untuk melestarikan keanekaragam hayati yang ada khusunya Burung yang berada di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Camat (mewakili Forum Kordinasi Pimpinan yang hadir selain camat yaitu Polsek dan Koramil Pronojiwo) Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang saat membuka acara mengapresiasi apa yang dilaksanakan oleh TNBTS di Desa Darungan yang berada di dalam wilayah kerja Kecamatan Pronojiwo, harapannya lomba tersebut dapat berjalan lancar dan berlanjut ditahun-tahun berikutnya serta lebih baik lagi dalam penyelenggaraannya. Khusus mengenai Kecamatan Pronojiwo merupaman salah satu Kecamatan di kabupaten Lumajang yang banyak memiliki potensi Wisata alam, selain Ranu darungan di Kawasan TNBTS, Pronojiwo juga memiliki wisata alam air terjun dan gua. Selain wisata alam pronojiwo menjadi sentra budidaya Salak yang sudah sangat terkenal dan bisa menyaingi ketenaran salak Pondoh Sleman Jogjakarta. Beliau berharap selesai kegiatan ini peserta berkesempatan berkunjung di wisata lain yang ada di Pronojiwo dan ikut mempromosikan potensi wisata dan potensi lain yang menjadi andalan Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.
BWC 2017 di TNBTS ini menghadirkan Juri yang sudah berkompeten dalam lomba BWC dan merupakan pakar dalam dunia burung yaitu : Karyadi Baskoro yang merupakan Dosen Biologi Universitas Diponegoro Semarang, Imam Taufiqurahman dari Yayasan Kutilang Jogjakarta dan Swis Winasis, salah satu fungsional PEH TN Baluran yang sudah tidak diragukan lagi pengetahuannya mengenai Aves atau Burung di Indonesia. Sebelum mengikuti kegiatan lomba peserta juga di berikan pembekalan materi mengenai Etika Fotografi Satwa Liar di lam bebas yang disampaikan oleh Budi Hermawan dari Wildlife Photographer Bandung dan materi tentang Pengelolaan TNBTS yang disampiakan oleh Bp. Ahmad Susdjoto, S.Sos selaku Kepala Bidang PTn Wilayah II TNBTS. Materi ini diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan peserta mengenai tehnik dan etika dalam melakukan kegiatan fotografi di alam bebas khususnya di kawasan Konservasi seperti TN Bromo Tengger Semeru.
Setelah melakukan penilaian hasil dari fotografi dan pengamatan yang dilaksanakan oleh para peserta, panitia mengumumkan juara lomba TNBTS BWC 2017 sebagai berikut kategori Pengamatan Burung , Juara Pertama di raih oleh Tim Pelatuk 2 dari Semarang, Juara Kedua Tim White Sandals and Jomblo Company dari Yogyakarta dan Juara Ketiga diraih oleh Tim Birdpacker Tawakal dari Malang. Sementara itu untuk kategori Fotografi Burung Juara terbaik pertama di raih oleh Tim Calon Jemaah Haji dari Malang, Terbaik ke Kedua Tim Ardea 1 dari Semarang dan Terbaik Ketiga Tim Rade dari Jakarta. Selain kedua kategori tersebut dewan Juri juga mengumumkan kategori Tim berpotensi dengan juara 1 yaitu Tim Persatuan Pengangguran bersama dari Yogyakarta, Tim berpotensi 2 yaitu Tim Bionic AKA Familia dari Yogyakarta, dan Tim berpotensi 3 yaitu Tim GC Mamen dari Semarang.
Kegiatan TNBTS BWC 2017 ini selain didukung sponsor diantaranya PT. Consina, Lava View, Bromo Permai, Gudang Kamera, Mountaineer, Amanah Ghita dan PT Mitra Indo permai, juga mendapat dukungan penuh dari kelompok Tani “Ranu Lingga Rekisi” Desa Darungan Kecamatan Pronijiwo yang merupakan Kelompok Masyarakat Peduli Konservasi Binaan Resort PTN Ranu Darungan Seksi PTN Wilayah IV Bidang PTN Wilayah II TNBTS. Semoga kegiatan TNBTS BWC 2017 ini menjadi momen yang baik dalam pengelolaan kawasan TNBTS khususnya dalam upaya melestarikan Burung di TNBTS.
Sumber : Balai Besar TN Bromo Tengger Semeru
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0