Sabtu, 16 September 2017
Putussibau, 16 September 2017. Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) bekerjasama dengan Yayasan People Resources and Conservation Foundation – Indonesia (PRCF Indonesia) mengadakan Penguatan Kapasitas Lembaga Pengelola Hutan Desa di Desa Nanga Lauk pada hari Selasa – Sabtu Tanggal 12 – 16 September 2017 di Balai Pertemuan Desa Nanga Lauk.
Kegiatan ini sebagai upaya pengelolaan sumberdaya hutan berkelanjutan, pengelolaan keanekaragaman hayati dan peningkatan sumber daya manusia di Desa Nanga Lauk. Potensi yang menonjol di Hutan Desa Nanga Lauk adalah Ikan dan Madu yang merupakan kegiatan utama mata pencaharian masyarakat Desa Nanga Lauk.
Peserta kegiatan ini melibatkan berbagai elemen Desa Nanga Lauk antara lain: Tim Patroli Hutan Desa, Lembaga Pengelola Hutan Desa, Pemerintah Desa, Asosiasi Periau Nanga Lauk (APNL) dan Kelompok Perempuan dengan jumlah peserta 30 orang.
Materi dan praktek yang disampaikan dalam penguatan kapasitas ini antara lain: Kebijakan Pengelolaan Hutan Desa, Kebijakan Pengelolaan Perlindungan dan Pengamanan Hutan Desa, Upaya Perlindungan dan Penagamanan dan Rencana Tidak Lanjut, Kebijakan Perlindungan dan Pelestarian Jenis-Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi, Pengenalan Jenis-Jenis Tumbuhan Dilindungi, Pengenalan Jenis-Jenis Satwa Dilindungi, Materi Dasar-Dasar Pemetaan, Materi Dasar Penggunaan GIS, Praktek pengenalan GPS, Praktek Pengenalan Waypoint dan Tracking, Praktek Simulasi Patroli, Praktek Rounting-Menghitung Luasan Area, Pengenalan Download Dan Upload Dari GPS ke Komputer dan Penyusunan Rencana Tindak Lanjut GPS dan Pemetaan.
Kegiatan ini dipandu oleh narasumber yang kompeten dibidangnya yaitu; Sarwono, S. Hut Kepala Seksi Perencanaan, Perlindungan dan Pengawetan, Syarif M. Ridwan Koordinator PEH, Wresni Endrata, S, Hut PEH, Ade Arief, A. Md Koordinator Polisi Kehutanan, Agustinus Irmawan, S. Hut dan Zulkarnain, S. Hut.
"Masyarakat diharapkan dapat menerapkan materi dan praktek yang telah diberikan sehingga pengelolaan Hutan Desa Nanga Lauk dapat berjalan efektif dan efisien" ucap Sarwono.
Sedangkan Direktur PRCF Indonesia, Imanul Huda, S. Hut, M. Hut mengatakan "proses penguatan kapasitas ini dapat memberikan dampak terhadap perubahan perilaku, peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Desa Nanga Lauk khususnya Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) dalam mengelola kegiatan melalui perlindungan hutan, konservasi keanekaragaman hayati maupun pemanfaatan hasil hutan secara berkelanjutan".
Sumber : Sarwono, S. Hut - Balai Besar TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0