Manggala Agni Balai TN Kutai Padamkan Kebakaran Hutan di Dalam Kawasan

Kamis, 14 September 2017

Bontang, 13 September 2017 - Memasuki bulan Agustus dan September 2017, intensitas hujan di Kalimantan Timur mulai berkurang. Hal ini berdampak terhadap kawasan konservasi taman nasional kutai yang mulai terasa. Dalam 1 minggu tidak turun hujan saja aktivitas masyarakat membersihkan kebun dan membuka lahan untuk pertanian semakin marak.

Mengantisipasi hal tersebut, Balai TN Kutai sejak awal telah menggalakkan patroli pengamanan dan perlindungan hutan serta patroli pencegahan kebakaran hutan. Diharapkan gangguan terhadap kawasan dapat terdeteksi sedini mungkin dan dapat diminimalisir.

Begitu pun halnya dengan kejadian kebakaran hutan di dalam kawasan konservasi, angka luasan areal yang terbakar dapat ditekan. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, areal yang terbakar jauh menurun. Namun demikian, kebocoran masih tetap terjadi, selasa siang kemarin (12-09-2017) manggala agni daops sangkima mendapatkan laporan kejadian kebakaran hutan di wilayah kerja resort sangkima tepatnya wilayah teluk kaba.

Menindak lanjuti laporan tersebut manggala agni menurunkan 6 orang personil yang dilengkapi dengan peralatan pemadaman manual dan pompa. Setibanya di lokasi langkah awal yang dilakukan adalah pembagian tugas personil, pengambilan titik koordinat dan size up lokasi untuk mencari titik sumber air yang dapat digunakan pada saat pemadaman dan peralatan pemadaman. Titik areal terbakar pada koordinat N= 00.319644 E=117.514221 dengan vegetasi yg terbakar berupa pepohonan yang berdiameter kecil dan semak belukar serta terdapat bekas rintisan (pembukaan kawasan dengan menggunakan parang dan gergaji mesin). Kebakaran baru dapat dikendalikan dan benar-benar padam pada pukul 17.00 wita dengan luas areal terbakar diperkirakan mencapai 2 hektar. Di lokasi tidak ditemukan pemilik/pengklaim lahan. Berdasarkan penggalian informasi oleh petugas terhadap warga setempat yang berdekatan, didapat informasi bahwa lokasi tersebut di klaim oleh orang luar sangkima (bukan penduduk setempat) untuk perluasan lahan sawitnya.

Setelah mendapatkan informasi yang cukup dan diperkirakan api tidak menyala kembali, dilakukan pengecekan peralatan untuk kemudian kembali ke markas Daops sangkima.

Kesadaran penuh masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan adalah kunci keberhasilan pengendalian kebakaran, hanya saja jalan menuju ke arah tersebut membutuhkan proses yang panjang dan dipengaruhi berbagai aspek. Tidak ada yang tidak mungkin, dengan keseriusan dan kerja keras keberhasilan mewujudkan Indonesia bebas asap bukan lah mimpi.

Sumber: BTN Kutai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini