Salah Satu Aksi Konservasi Keluarkan TNGL dari In Danger List, Dubes UNESCO Sambangi Tangkahan

Jumat, 27 Januari 2023

Medan, 27 Januari 2023. Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO (Dubes RI untuk UNESCO) di Paris, Prof. Ismunandar, melakukan kunjungan kerja ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Jumat (27/1). Didampingi Sekjen KLHK sekaligus Plt. Dirjen KSDAE, Dr.Ir Bambang Hendroyono,M.M, dan Direktur Pengelolaan Kawasan Konservasi, Ir. Jefry Susyafrianto, M.M., Prof. Ismunandar melihat langsung aktivitas gajah jinak di Tangkahan, kunjungan ke kantor Resort Cinta Raja dan Tangkahan serta diskusi multipihak di Bukit Lawang.

Pada saat diskusi di Bukit Lawang, Kepala Balai Besar TNGL, U. Mamat Rahmat, menyampaikan terkait upaya mengeluarkan TNGL dari in danger list Tropical Rainforest Heritage of Sumatra (TRHS) atau Situs Warisan Dunia Hutan Hujan Tropis Sumatera, "Kami telah melakukan banyak upaya diantaranya monitoring rutin, identifikasi individu dan kerjasama dengan multipihak. Keberhasilan upaya - upaya tersebut terlihat dari peningkatan tutupan lahan, banyaknya tanda - tanda satwa baru, tidak ada pembangunan jalan baru serta tidak ada pertambangan dalam kawasan". Mamat juga menyampaikan apresiasinya kepada tim patroli serta masyarakat yang pantang menyerah melakukan tugasnya di lapangan.

Ismunandar, berterima kasih atas undangan bu Menteri LHK, dan menyampaikan bahwa Indonesia di UNESCO tercatat memiliki 9 world heritage dengan 5 bentuk budaya dan 4 alam salah satunya TRHS.

"Keraton jogja juga akan diusulkan di tahun ini. Setiap kali pertemuan, saya menyarankan ke UNESCO khususnya untuk TRHS adalah boundary modification. Karena secara signifikan mengubah boundary seolah mengusulkan baru, dimodifikasi dan harus masuk 1 Februari, yang artinya tahun ini sudah sulit jjadi lebih baik dilakukan tahun depan" unkap Ismunandar yang senang bisa ikut melakukan bonding di Tangkahan dengan melihat dan memandikan gajah secara langsung.

Bambang Hendroyono selaku Plt. Dirjen KSDAE juga menyampaikan terima kasih kepada Duta Besar yang telah hadir dan dapat bercengkerama bersama mitra dan rekan - rekan di Tangkahan, TNGL.

“Setelah saya lihat di TNGL, semakin hari semakin terlihat kinerjanya, TNGL ini KSDAE banget. Ayo kita mulai spasialkan. Modication boundary sedang kita lakukan, pemulihan ekosistem yang paling dulu adalah suksesi alami. Seperti di Tangkahan bisa kita lihat suksesi alami” tambahnya.

Bambang juga menyampaikan antra scientific based dengan practical dan evidence based dapat menjadi acuan untuk segera dispasialkan. Contoh baik dari Tangkahan ini bisa diceritakan bahwa suksesi alami dan masyarakatnya punya penghasilan dari wisata. 

"Pemulihan ekosistem di kawasan ada 6 hal yang perlu diperhatikan yaitu Saya lihat, Saya dengarkan, Masukkan dalam hati kita, Kawasan konservasi harus dipulihkan, Saya pikirkan untuk menjadi kebijakan, Saya katakan, Arahnya seperti apa dan Saya lakukan" tutup Pak Plt. Dirjen KSDAE.

Sebagai informasi, pada tahun 2004, UNESCO menetapkan tiga Taman Nasional di Pulau Sumatera menjadi situs Warisan Dunia. Ketiga Taman Nasional tersebut adalah Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Ketiganya digabung menjadi Tropical Rainforest Heritage of Sumatra (TRHS) atau Situs Warisan Dunia Hutan Hujan Tropis Sumatera.

Tahun 2011, UNESCO menetapkan TRHS menjadi Situs Warisan Dunia dalam Bahaya (In Danger). Dalam kasus situs alam, bahaya dipastikan termasuk penurunan yang serius pada populasi suatu spesies yang terancam punah atau yang berharga lainnya atau kerusakan keindahan alam atau nilai ilmiah properti oleh kegiatan buatan manusia. Sejak saat itu pemerintah Indonesia dan Komite Warisan Dunia menyusun rencana dukungan negara bagi aksi konservasi untuk mengeluarkan ketiga taman nasional tersebut dari Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya atau Desired State of Conservation for the removal of property from the list of World Heritage in Danger (DSOCR).

Sumber: Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser

Informasi lebih lanjut: Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser - U. Mamat Rahmat 

Penanggung jawab berita: Kepala Urusan Perencanaan, Perlindungan dan Pengawetan - Ahtu Trihangga

Website: www.tngunungleuser.menlhk.go.id dan www.gunungleuser.or.id

Youtube: Taman Nasional Gunung Leuser

Facebook| Twitter: @tnleuser

Instagram: bbtn_gunungleuser

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini