Selamat Setelah Tersengat Listrik, “Elektro” Dilepasliarkan di HL Gunung Tarak

Senin, 24 Januari 2022

Ketapang, 24 Januari 2022. Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat (BKSDA Kalbar) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Ketapang bersama Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Ketapang Selatan dan IAR Indonesia melepasliarkan satu ekor kukang kalimantan (Nycticebus menagensis) hasil penyelamatan akibat sengatan listrik ke Kawasan Hutan Lindung Gunung Tarak, Dusun Pangkalan Jihing, Desa Pangkalan Telok, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, pada Hari Minggu, 16 Januari 2021.

Tim pelepasan yang terdiri dari personel BKSDA Kalbar SKW I Ketapang, KPH Ketapang Selatan dan IAR Indonesia berangkat dari pusat penyelamatan dan konservasi IAR Indonesia pukul 15.00 WIB. Perjalanan ditempuh dengan menggunakan mobil selama lima jam dan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama dua jam. Selama perjalanan, kondisi satwa kukang yang diberi nama Elektro ini selalu diperiksa oleh tim medis IAR Indonesia secara berkala.

Tiba di titik pelepasliaran, pada pukul 22.00 WIB, kandang dibuka oleh Harison, personel dari BKSDA Kalbar SKW I Ketapang, dan drh. Arief dari IAR Indonesia. Lima belas menit kemudian, Elektro keluar dan langsung memanjat pohon. Untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan di rumah barunya, akan dilakukan pemantauan oleh tim monitoring selama beberapa hari ke depan.

Kukang jantan ini diberi nama Elektro karena merujuk pada kisah penyelamatan dirinya oleh warga Kecamatan Delta Pawan, Ketapang pada 26 November 2021 silam. Ketika itu, warga menemukan Elektro tersengat listrik dan melekat di tiang listrik dengan kondisi kaku dan tidak bisa bergerak. Warga kemudian menghubungi BKSDA SKW I Ketapang, dan tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA Kalbar SKW I Ketapang segera melakukan penyelamatan. Setelah itu, Elektro dibawa ke klinik satwa liar IAR Indonesia untuk mendapatkan perawatan.

Pada pemeriksaan awal, diketahui kondisi Elektro secara umum cukup baik meskipun kemudian tim medis IAR Indonesia menemukan luka akibat sengatan listrik di jari-jari kaki kanannya. Luka yang cukup parah dan sudah mengalami pembusukan membuat tim memutuskan untuk mengamputasi jari kaki Elektro.

Selama menjalani perawatan, luka di kaki Elektro berangsur sembuh. Jari-jari lain pada tangan yang dilakukan amputasi masih dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga meskipun Elektro kehilangan dua jari, dia tidak kehilangan kemampuannya untuk makan, berjalan ataupun menggenggam mangsanya. Setelah diobservasi selama satu bulan, Elektro masih menunjukkan sifat liar dan kemampuan bertahan hidup di alam sehingga tim memutuskan untuk melepaskan Elektro ke habitat aslinya di HL Gunung Tarak.

Hutan Lindung Gunung Tarak kembali dipilih menjadi tempat pelepasan kukang karena hutan lindung ini merupakan habitat yang cocok dengan ketersediaan jumlah dan jenis pakan yang berlimpah bagi satwa ini.

Kepala BKSDA Kalbar, Sadtata Noor Adirahmanta menyampaikan apresiasinya atas kegiatan pelepasliaran ini sekaligus pada kisah penyelamatan yang melibatkan kerjasama berbagai pihak, terutama kepada masyarakat yang memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap nilai-nilai konservasi dengan mengambil langkah/tindakan yang tepat dengan menghubungi pihak yang berwenang. Kesadaran dan kepedulian ini perlu dijaga, bahkan perlu adanya peningkatan keterlibatan masyarakat dalam kerja-kerja konservasi melalui penyelenggaraan konservasi yang berbasis masyarakat”.

Sumber : Balai KSDA Kalimantan Barat

Penanggung jawab: Kepala Balai KSDA Kalbar: Sadtata Noor Adirahmanta - 082238667543

Call Center Balai KSDA Kalbar: 08115776767

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini