Jagawana Komodo Pantang Menyerah Menghadapi ‘Si Jago Merah’ di Loh Serai Pulau Rinca

Rabu, 03 November 2021

Gambar 1. Jagawana Balai Taman Nasional Komodo berusaha memadamkan api di bagian
Selatan Loh Serai

Labuan Bajo, 2 November 2021 - Jagawana Balai Taman Nasional Komodo bahu membahu memadamkan ‘si jago merah’ di Loh Serai SPTN Wilayah I Balai Taman Nasional Komodo. Informasi mengenai kebakaran ini pertama kali dilaporkan pada pukul

15:25 WITA oleh Rijal Mewar (Kepala Resort Gili Lawa) kepada Kepala Balai Taman Nasional Komodo. Tim patroli Resort Gili Lawa yang dikoordinir oleh Rijal semula melihat adanya kepulan asap di bagian barat Pulau Rinca dan bergegas menuju lokasi untuk melakukan investigasi pada pukul 16:05 WITA.

Rijal dan tim kemudian melakukan pemeriksaan lokasi kejadian untuk memastikan tingkat keparahan kebakaran savana di Loh Serai. Tim mengatakan belum menemukan adanya tanda-tanda kebakaran yang disebabkan oleh manusia. Penyebab kemunculan api masih dalam penyelidikan, namun kuat dugaan disebabkan karena cuaca yang sangat kering dan panas. Area kebakaran kian meluas dengan kuatnya angin pada lembah tersebut. Fokus jagawana saat ini adalah berusaha memadamkan api dan mencegah meluasnya wilayah area yang terbakar.

Rijal dan tim segera mengordinasikan upaya pemadaman kebakaran hutan dengan satuan polisi kehutanan dan petugas pengamanan hutan Balai Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo. Balai Taman Nasional Komodo segera menerjukan tim pemadam kebakaran kloter pertama dengan jumlah anggota 32 orang jagawana Balai Taman Nasional Komodo sera 11 orang masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Masyarakat Mitra Polhut (MMP) Desa Pasir Panjang. Tim kloter pertama ini tiba di lokasi dan berusaha memadamkan kebakaran pada pukul 18:37 WITA.

Tim kemudian terbagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk meningkatkan efektivitas pemadaman api dari arah yang berbeda. Kelompok 1 dipimpin oleh Rijal Mewar yang bertanggungjawab menyisir wilayah terbakar pada arah utara, sementara kelompok 2 yang dipimpin oleh Muhammad Fajrin dan Rusdin bertanggungjawab memadamkan api dari arah selatan. Api di kedua arah masih belum bisa dipadamkan sampai dengan pukul 20:30 WITA oleh karena kuatnya angin di area puncak bukit Loh Serai. Jagawana Balai Taman Nasional Komodo kloter kedua dengan jumlah 7 orang tenaga tambahan tiba di lokasi pada pukul 20:47 WITA dan langsung bergabung dengan kelompok 1 dan kelompok 2 untuk memadamkan api di arah utara dan selatan Loh Serai.

Rijal bersama anggota kelompok 1 berusaha memadamkan api di bagian utara Loh Serai selama kurang lebih 6 jam pemadaman. Api di bagian utara akhirnya berhasil padam sepenuhnya pada pukul 00:15 WITA. Sebagian anggota kelompok 1 kemudian melanjutkan upaya pemadaman kebakaran ke arah timur Loh Serai sekaligus memantau perkembangan titik api di bagian utara pada pukul 02:20 WITA. Kelompok 1 kemudian bergerak menuju arah timur Loh Serai untuk menyokong kelompok 2 yang sedang bekerja keras memadamkan titik api pada wilayah tersebut sebelumnya.

Kelompok 2 sempat mengalami keterbatasan logistik dan kembali turun ke wilayah pesisir untuk mengisi ulang amunisi dan persediaan. A. Junaidi T. Kleden kemudian memimpin kelompok 2 untuk melakukan pemadaman ke arah bagian selatan sampai dengan timur Loh Serai. Kelompok 2 akhirnya berhasil memadamkan beberapa titik api di bagian timur sekitar pukul 05:30 WITA dan menerima bantuan tenaga tambahan dari kelompok 1 yang tiba tidak lama sebelumnya. Berdasarkan penuturan dari Rijal bahwa kebakaran savana di Loh Serai hampir sepenuhnya berhasil dipadamkan pada pukul 07:15 WITA, namun tim masih mendeteksi adanya titik-titik api pada Loh Serai bagian barat. Mempertimbangkan dinamika situasi dan kondisi kebakaran savana, seluruh tim masih siaga memantau perkembangan kejadian dan beristirahat sejenak di Resort Padar Utara.

Tim jagawana Balai Taman Nasional Komodo kloter ketiga yang dipimpin oleh Julizar Riduan (Plt. Kepala SPTN Wilayah I) dan Gatot Kuncoro Edi (Kepala SPTN Wilayah II) segera berangkat menyusul dari Labuan Bajo untuk mengantarkan logistik tambahan pada tanggal 3 November 2021 pukul 08:00 WITA.

Berdasarkan hasil observasi menggunakan bantuan drone dan digitasi peta bahwa luas wilayah area di Loh Serai yang terbakar mencapai + 10 Ha. Tim masih mengkaji penyebab kebarakan hutan di Loh Serai untuk kepastian data dan informasi. Tim juga melaporkan bahwa tidak ditemukan adanya satwa liar yang terdampak bencana kebakaran hutan pada ekosistem savana ini.

Ekosistem savana merupakan salah satu ekosistem yang sangat rentan terhadap bencana kebakaran hutan. Kebakaran hutan dapat diartikan sebagai dua sisi koin berbeda dimana kebakaran yang tidak terkendali dapat menganggu kelestarian lingkungan, sementara kebakaran terkendali justru akan mempercepat proses suksesi alami vegetasi tumbuhan bawah pada ekosistem savana yang akan membuat lahan kian subur. Tugas terpenting para jagawana Balai Taman Nasional Komodo adalah memastikan agar kebakaran tidak mencapai ekosistem hutan gugur terbuka karena memerlukan waktu regenerasi hutan yang lebih lama dan berdampak besar pada keberlangsungan hidup satwa liar. Publik pun dapat menghubungi Call Center Balai Taman Nasional Komodo untuk menyampaikan pengaduan dan pertanyaan melalui nomor Whatsapp di +62 821 – 4567 – 5612.

Gambar 2. Jagawana BTN Komodo berhasil memadamkan kebakaran dan
memantau perkembangan titik api dari perairan

Sumber: Balai Taman Nasional Komodo

Penulis & penyunting: Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S.
Foto: A. Junaidi T. Kleden (gambar 1) & Rijal Mewar (gambar 2)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini