Senin, 23 Juni 2025 BBKSDA Sumatera Utara
Pasangan pengantin Dearni Ria Tondang dan Rizal Pernando Sinaga bahagia menerima bibit pohon aren
Tigarunggu, 23 Juni 2025. Sabtu, 21 Juni 2025 menjadi hari yang spesial bagi pasangan pengantin Dearni Ria Tondang, S.Gz dan Rizal Pernando Sinaga, S.Si. yang menerima pemberkatan pernikahan di Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Tigarunggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. Pasalnya kedua pengantin bukan hanya berbahagia karena resmi menjadi pasangan suami istri, tetapi juga di acara sakral dan kudus ini kedua pengantin menerima hadiah spesial dari Balai Besar KSDA Sumatera Utara berupa bibit pohon Aren. Bibit pohon Aren tentunya menjadi saksi cinta sejati dua anak manusia yang berikrar untuk membentuk mahligai rumah tangga.
Senyum bahagia terpancar dari wajah Dearni Ria Tondang, S.Gz. warga Dusun Tanjung Beringin, Desa Bertungen Julu, Kecamatan Tiga Lingga, Kabupaten Dairi, dan Rizal Pernando Sinaga, S.Si, warga RT 2 Kelurahan Tigarunggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, saat menerima kado spesial ini yang diserahkan langsung Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara diwakili Kepala Bagian Tata Usaha, Andar Abdi Saragih, S.Pd., M.Si., dan Kepala Resor Cagar Alam (CA) Martelu Purba Alharis Ruhidi, S.P., M.Si., disaksikan Pengurus serta Jemaat GKPS Tigarunggu, serta keluarga kedua belah pihak. Terlihat juga hadir Bupati Simalungun periode 2021-2025, Bapak Radiapoh Hasiholan Sinaga.
Pesan-pesan konservasi pun disampaikan Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Resort CA. Martelu Purba yang menekankan pada pentingnya masyarakat berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian Kawasan Hutan CA. Martelu Purba beserta seluruh keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya, mengingat kawasan hutan ini sangat vital fungsinya bagi kita saat sekarang ini maupun anak cucu kita di masa yang akan datang. Kita saat ini tinggal menjaga kelestarian hasil kerja nyata penanaman meranti oleh senior-senior rimbawan, Bapak K.S Depari dan kawan-kawan sekitar tahun 1948 hingga 1950. Sejak semula kawasan hutan ini sudah dikukuhkan oleh Pemerintahan Gubernur Pesisir Timur Pulau Pretja dengan Proses Verbal tanggal 20 September 1938 (Nomor Registerasi 9-10/SM).
Pasangan pengantin Eko Rahmadi dan Triani menerima bibit pohon Aren, 9 Mei 2025
Sebelumnya Balai Besar KSDA Sumatera Utara juga sudah menyampaikan edukasi tentang penanaman aren dalam acara bimbingan nikah dan menyerahkan bibit pohon Aren kepada pasangan pengantin Eko Rahmadi dan Triani yang menjalani akad nikah, Jumat (9/5/2025), serta pasangan Muhammad Fadli dan Hanima Wulandari yang menjalani akad nikah pada Jumat (16/5/2025) di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun.
Aren (Arenga pinnata) yang dikenal juga dengan nama lain Enau (nama lokalnya bagot), merupakan pohon kehidupan yang memiliki aneka ragam manfaat, seperti: nectar bunganya, air niranya, buah kolang kalingnya, serat ijuknya, akarnya, dan tulang daunnya, sehingga dikenal sebagai MPTS (Multi Purpose Tree Species). Buahnya (kolang kaling) selain dikonsumsi manusia, setelah mulai menguning/masak juga sebagai pakan bagi satwa seperti monyet dan luwak. Salah satu potensi keanekaragaman hayati (biodiversity) di CA. Martelu Purba selain Meranti Batu (Shorea platyclados) dan Meranti Bunga (Shorea Leprosula) yang dominan tumbuh, adalah tumbuhan Aren yang bisa dijumpai pada seluruh bagian kawasan dan bahkan sudah memenuhi syarat sebagai sumber benih/bibit. Diperkirakan Aren ini mulai tumbuh sekitar 10 s.d 15 tahun setelah penanaman meranti.
Pasangan Muhammad Fadli dan Hanima Wulandari menerima bibit pohon aren, 16 Mei 2025
Presiden RI Prabowo Subianto, dalam rangka swasembada pangan dan energi telah menargetkan 2 juta lahan hutan Aren untuk bahan baku energi alternatif non fosil berupa bioethanol, dengan demikian bisa menutupi ketergantungan impor energi berbahan baku fosil. Tahun 2025, Presiden melalui Kementerian Kehutanan mencanangkan gerakan penanaman Aren seluas 300.000 hektar lahan.
Saat ini Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Resort CA. Martelu Purba menginisiasi pengembangan demplot mini pembibitan Aren endemik CA. Martelu Purba. Untuk mendukung program ini, Balai Besar KSDA Sumatera Utara menggandeng seorang peneliti dari akademisi Universitas Medan Area (UMA), Profesor Suswati, mencoba menerapkan perlakuan untuk percepatan perkecambahan benih Aren sebanyak 400 biji (untuk tahap uji coba) untuk keperluan bibit aren tahun berjalan 2025 ini dengan berkolaborasi bersama UPT Balai Pengelolaan DAS Asahan Barumun.
Kedepan program pemberian bibit pohon Aren kepada pengantin akan terus digalakkan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat melalui rumah-rumah ibadah, seperti gereja, masjid dan lain-lain. Pemberian pohon sebagai bagian dari rangkaian pernikahan memiliki makna simbolis dan bermanfaat. Pohon mencerminkan berbagai karakter diantaranya: mengakar kuat (bila cinta menjadi akarnya, maka fondasi pernikahan akan kuat dan diberkati), mandiri, tangguh dan umur panjang. Selain itu juga menjadi simbol komitmen kepada lingkungan.
Ekspektasinya melalui program pemberian bibit pohon Aren oleh Balai Besar KSDA Sumatera Utara dapat meningkatkan kesadaran maupun kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan melestarikan alam, serta dapat pula meningkatkan kesejahteraan khususnya bagi pengantin yang merawat pohon aren tersebut dengan baik. Penanaman aren secara meluas oleh masyarakat (arenisasi) juga akan mendukung program FOLU Net Sink 2030. Inilah inti dari pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Sumber: Alharis Ruhidi, SP., M.Si. (Analis Konservasi Kawasan/Kepala Resort CA. Martelu Purba) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5