Kontemplasi Hari Satwa Liar Sedunia 2025 di Taman Margasatwa Medan Zoo

Selasa, 04 Maret 2025 BBKSDA Sumatera Utara

Medan, 4 Maret 2025. Hari Satwa Liar Sedunia atau World Wildlife Day diperingati setiap tanggal 3 Maret. Peringatan ini menjadi kesempatan untuk mengenal lebih dalam berbagai jenis fauna dan flora liar yang indah dan beragam dengan berbagai manfaat yang diberikan satwa dan tumbuhan liar di dunia untuk kehidupan manusia dan Kesehatan planet bumi. Majelis Umum PBB melalui sidang sesi ke-68 pada 20 Desember 2013 menetapkan tanggal 3 Maret sebagai Hari Satwa Liar Sedunia. Hari internasional ini, ditetapkan untuk meningkatkan kesadaran tentang satwa dan tumbuhan liar di dunia sebagai upaya konservasi untuk melindungi mereka untuk generasi mendatang.

Pentingnya hari satwa liar ini, lebih dari sekadar peringatan. Melainkan, juga berfungsi sebagai seruan untuk bertindak, baik bagi individu, komunitas atau organisasi dan pemerintah, untuk bersatu dalam membela satwa liar. Sebagaimana kita ketahui, satwa liar merupakan bagian penting dari ekosistem hutan dan kehidupan manusia. Satwa liar membantu menjaga keseimbangan alam, menyediakan makanan dan sumber daya lainnya.

Sayangnya, saat ini masih banyak satwa liar yang menghadapi berbagai ancaman, seperti perburuan liar, perdagangan satwa liar, dan perubahan iklim. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melindungi satwa liar dan melestarikan keanekaragaman hayati.

Pada tahun 2025 tema peringatan ini adalah, "Pendanaan Konservasi Satwa Liar: Berinvestasi pada Manusia dan Planet," menggarisbawahi pentingnya mobilisasi sumber daya keuangan untuk mendukung inisiatif konservasi. Karena lebih dari satu juta spesies menghadapi ancaman kepunahan. Mekanisme pendanaan yang inovatif sangat penting untuk menjembatani kesenjangan pendanaan dan mempromosikan praktik berkelanjutan yang menguntungkan manusia dan alam.


Melalui tema peringatan ini pada 3 Maret 2025, Founder Perhimpunan Penjelajah Alam Bencana dan Konservasi Generasi Rimba Alam Semesta ( GRAS ) Nurhabli Ridwan yang juga kader konservasi alam binaan Balai Besar KSDA Sumatera Utara melakukan kunjungan di Taman Margasatwa Medan Zoo yang berada di Jalan Bunga Rampai IV No. 100, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan.

Berkunjung di taman margasatwa, berarti kita juga ikut berinvestasi secara mandiri akan keberlangsungan hidup satwa liar. Saat ini memang kita belum memiliki akses atau kesempatan untuk melihat langsung binatang-binatang eksotis di alam liar. Kunjungan ini bukan hanya sekedar rekreasi semata,  tetapi  juga menjadi media kontemplasi akan koneksi dan saling ketergantungan hubungan manusia dengan satwa termasuk alam lingkungan. Kontemplasi ini mengingatkan dan menyadarkan bahwa sejatinya seluruh makhluk hidup ciptaan Tuhan yang ada di alam ini saling membutuhkan dan saling melengkapi, sehingga seharusnya lah saling menjaga dan melindungi agar hubungan harmonis tersebut dapat terpelihara (terawat) dengan baik dan memberi manfaat.

Taman margasatwa merupakan salah satu tempat yang tepat sebagai penitipan satwa-satwa langka. Sehingga hewan-hewan tersebut tetap bisa diawasi dan dirawat dengan baik di lingkungan habitat buatan sesuai dengan aslinya. Langkah tersebut tidak hanya akan menyelamatkan hewan dari kepunahan, tapi juga memastikan generasi kita tetap bisa melihat langsung hewan tersebut di masa yang akan datang.

Medan Zoo adalah salah satu taman margasatwa tertua di Medan, didirikan sejak tahun 1952 dan termasuk juga salah satu kebun binatang tertua di Indonesia. Total luas lahan kebun binatang ini adalah 30 hektare. Sepanjang tahun 2023 sampai 2024, Medan Zoo  menghadapi krisis serius, ditandai dengan kematian beberapa satwa akibat penyakit dan usia tua. Tidak hanya itu, masalah ekonomi dan penurunan jumlah pengunjung juga sangat mempengaruhi dalam pengelolaan kebun binatang ini.

Namun kini Medan Zoo mulai berbenah dengan melakukan revitalisasi kandang dan sekaligus perawatan satwa. Revitalisasi menjadi langkah serius untuk kembali meningkatkan kenyamanan satwa dan pengunjung. Selain peran pemerintah dan organisasi, kontribusi masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam penanganan Medan Zoo. Salah satu cara sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan  mengunjungi taman margasatwa ini, sehingga ikut membantu dalam hal finansial melalui tiket (karcis) masuk. Pemasukan dari tiket inilah yang nantinya akan digunakan untuk  pengadaan pakan serta  perawatan satwa. Untuk itu, mari berkunjung ke Taman Margasatwa Medan Zoo.


Sumber : Nurhabli Ridwan (GRAS / Kader Konservasi Alam) - Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini