Kamis, 30 Januari 2025 BBKSDA Sumatera Utara
Pancur Batu, 30 Januari 2025. Siswa/i Pencinta Alam (Sispala) Pencinta Alam Lingkungan Hidup (PALH) SMA Negeri 2 Medan, merupakan salah satu kelompok sispala yang ada di Sumatera Utara, khususnya di Kota Medan. Sispala ini giat melakukan peningkatan kapasitas bagi anggotanya melalui pendidikan dan pelatihan, seperti yang baru saja dilakukan yaitu Pendidikan Dasar (Diksar) bagi 16 orang anggota perunggu Angkatan 8 (Angkatan Riuh Malam) dari tanggal 23-25 Januari 2025, di Kampung Outbound Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Usai menjalani Diksar, ke 16 orang anggota perunggu ini pun dilantik sebagai bentuk pengesahan secara resmi bergabung dan terdaftar di Sispala PALH SMAN 2 Medan.
Kegiatan Diksar bertujuan untuk menempa mental, fisik, serta memperkenalkan anggota baru dengan dasar-dasar kegiatan pencinta alam. Dalam Diksar ini, peserta diajak untuk memahami dan menerapkan berbagai teknik dasar survival dan petualangan di alam terbuka. “Kami menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti, sejarah pencinta alam, mountainering, survival dan Raplin. Selain itu, peserta juga diberikan materi navigasi darat, konservasi alam dan lingkungan hidup oleh kader konservasi alam binaan Balai Besar KSDA Sumatera Utara” ungkap M.Dava Yuspratama Ketua PALH SMAN 2 Medan yang juga Green Ambassador GYM (Green Youth Movement) Angkatan 2.
Diksar ini melibatkan sejumlah pihak pendukung, termasuk Kepala SMAN 2 Medan, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Pembina PALH, serta dukungan dari Genetika FP UISU Medan sebagai pembina teknis dan Kader Konservasi Alam binaan Balai Besar KSDA Sumut. Kolaborasi dengan berbagai pihak ini menjadi bagian penting dalam menyukseskan kegiatan yang menantang namun penuh manfaat dan dampak positif.
Kepala sekolah SMAN 2 Medan Drs. Marsito, M.Si. mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa supaya mampu membentuk diri, kualitas karakter untuk organisasi, menyamakan persepsi terhadap kegiatan ekstrakulikuler yang ada di SMAN 2 Medan dan unggul di bidang akademik. Selain itu diharapkan, lewat kegiatan ekstrakulikuler dapat melahirkan orang-orang baik di sekolah yang menginisiasi dan menginspirasi para siswa untuk ikut aktif dalam kegiatan ekstrakuler. Kedepan harus di tingkatkan lagi kualitasnya agar lebih baik.
Pembina PALH SMAN 2 Medan, Angga Pratama, S.Pd , mengingatkan bahwa program PALH bukan hanya sekadar kegiatan ekstrakurikuler, melainkan sebuah wadah untuk membentuk karakter siswa yang tangguh, mandiri, dan bertanggung jawab. “Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membentuk pribadi yang kuat dan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi, terutama di era yang serba cepat dan penuh tantangan seperti sekarang ini.” ujar Angga Pratama.
Salah satu kegiatan Diksar yang sangat berkesan bagi para peserta adalah materi konservasi alam, dimana peserta diajarkan untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar, dengan contoh sederhana membersihkan area camp tempat kegiatan Diksar dari berbagai jenis sampah termasuk sampah plastik. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap kebersihan lingkungan serta mengajarkan pentingnya menjaga kelestarian alam.
Sispala PALH SMAN 2 Medan telah memiliki reputasi sebagai salah satu organisasi siswa pecinta alam yang aktif di Kota Medan. Sejak berdiri, organisasi ini telah menghasilkan banyak alumni yang kini berkiprah di berbagai bidang, termasuk di dunia kepetualangan dan lingkungan hidup. Salah satu keunggulan PALH SMAN 2 Medan adalah kurikulum pendidikan lapangan yang komprehensif, menggabungkan teori dengan praktik di lapangan, seperti yang diterapkan dalam Diksar kali ini.
Nurhabli Ridwan, Anggota Kehormatan Genetika FP UISU, Founder Generasi Rimba Alam Semesta (GRAS) yang juga Kader Konservasi Alam Binaan Balai Besar KSDA Sumatera Utara, selaku narasumber, mengingatkan kepada peserta bahwa pendidikan dasar ini bukan hanya sekedar mendapat slayer setelah itu selesai, dan juga tidak hanya untuk membekali peserta dengan keterampilan teknis, tetapi yang lebih penting adalah membentuk pola pikir yang berorientasi pada keselamatan dan kerja sama.
"Dalam kegiatan ini, saya mengajarkan berbagai materi bagaimana bekerja dalam tim, mengatasi rasa takut, dan beradaptasi dengan berbagai situasi di alam. Ini adalah bekal penting bagi mereka yang ingin menjadi pecinta alam sejati. Saya juga berharap, para anggota perunggu angkatan VIII PALH SMAN 2 Medan lebih solid dan bisa menjadi organisasi pecinta alam yang bisa membawa perubahan di sekolah, desa, bahkan daerah. Untuk itu saya mensupport penuh segala kegiatan positif dari adik-adik yang tergabung dalam organisasi Sispala PALH SMAN 2 Medan,” ujar Nurhabli dalam arahan dan bimbingannya kepada peserta.
Keberadaan sispala tentunya sangat penting dalam pembinaan generasi muda agar memiliki karakter yang kritis dan peduli terhadap kondisi alam dan lingkungan hidup, yang semakin hari semakin intens menghadapi berbagai permasalahan dan ancaman. Generasi muda merupakan generasi masa depan yang memiliki andil untuk ikut menyelamatkan alam dan lingkungan dari berbagai tekanan dan ancaman tersebut. Oleh karena itu pembinaan terhadap generasi muda ini menjadi krusial. Kementerian Kehutanan melalui Balai Besar KSDA Sumatera Utara merupakan salah institusi yang selama ini sangat konsern dalam pembinaan generasi muda melalui kegiatan Bina Cinta Alam. Apresiasi tentunya diberikan kepada Balai Besar KSDA Sumatera Utara. Kedepannya diharapkan Balai Besar KSDA Sumatera Utara dalam melakukan pembinaan juga memberdayakan generasi muda untuk ikut terlibat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan konservasi alam, khususnya di Sumatera Utara. Salam konservasi …..
Sumber : Nurhabli Ridwan ( GRAS/Kader Konservasi Alam) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5