Senin, 26 Agustus 2024 BBKSDA Sulawesi Selatan
Malili, 24 Agustus 2024. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan telah menyelenggarakan Konsultasi Publik Rencana Pengelolaan Jangka Panjang (RPJP) Kawasan Konservasi (KK) Cagar Alam (CA) Kalaena dan CA Ponda-Ponda. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Kamis dan Jumat, 22-23 Agustus 2024 di Hotel I Lagaligo, Malili, Kabupaten Luwu Timur.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang KSDA Wilayah I Palopo yang mewakili Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan. "Kami berharap melalui konsultasi publik ini, kita dapat merumuskan rencana pengelolaan yang lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, kita dapat mencapai tujuan bersama, yaitu menjaga keanekaragaman hayati, meningkatkan kesejahteraan Masyarakat dan melestarikan lingkungan hidup", ujar Kepala Bidang Wilayah I Palopo Iskandar, S.Hut., M.I.L. pada saat membuka kegiatan RPJP.
Kegiatan ini dihadiri oleh para pihak perwakilan dari Bapelitbangda, Disparmudora, Kantor Pertanahan Kab. Luwu Timur, Dispenda, DLH, Manggala Agni Daops Sulawesi II, Akademisi Universitas Andi Djemma Palopo, Camat Mangkutana, Camat Malili, Desa Teromu, Desa Koroncia, Desa Sindu Agung, Desa Kasintuwu, Desa Margolembo, Bidang Wilayah I Palopo, SKW II Malili, dan Resort lingkup SKW II Malili.
Konsultasi publik ini bertujuan untuk menjaring masukan dan saran dari para pihak untuk mempertajamn RPJP CA Kalaena dan CA Ponda-Ponda periode 2025-2034. Para narasumber menyampaikan paparan mengenai kondisi terkini kawasan, potensi, serta tantangan yang dihadapi dalam pengelolaannya. Narasumber berasal dari Bappelitbangda Kabupaten Luwu Timur, Dekan Fakultas Kehutanan Unanda dan dimoderatori oleh Kepala KPH Kalaena.
Pada sesi diskusi, peserta rapat menyampaikan pentingnya meningkatkan peran aktif masyarakat sekitar kawasan, terutama kaum muda (karang taruna), dalam pengelolaan kawasan konservasi. Ditegaskan bahwa pengelolaan kawasan konservasi membutuhkan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan akademisi. Selain itu, perlu dilakukan penguatan basis data dan publikasi hasil penelitian untuk mendukung pengambilan keputusan dalam pengelolaan kawasan.
Pemerintah Kabupaten Luwu Timur menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian kawasan konservasi di wilayahnya. Komitmen ini tercermin dalam partisipasi aktif dalam kegiatan konsultasi publik serta kesediaan untuk bersinergi dengan BBKSDA dalam mewujudkan pengelolaan kawasan yang berkelanjutan.
Di akhir kegiatan, para peserta menyepakati pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pengelolaan CA Kalaena dan CA Ponda-ponda. Hasil dari konsultasi publik ini akan dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan RPJP CA Kalaena dan CA Ponda-Ponda yang lebih komprehensif dan partisipatif. Dengan demikian, diharapkan pengelolaan kawasan konservasi di Luwu Timur dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan, sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.
Konsultasi Publik ini diharapkan menjadi landasan yang kuat bagi implementasi RPJP CA Kalaena dan CA Ponda-ponda 2025-2034, serta mendorong sinergi yang lebih erat antara pemerintah, akademisi, pihak swasta, dan masyarakat dalam upaya konservasi dan pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Selatan. Balai Besar KSDA Sulsel berkomitmen untuk terus berupaya menjadikan CA Kalaena dan CA Ponda-ponda berfungsi optimal dengan memanfaatkan potensi kawasan secara berkelanjutan bersama masyarakat sekitar.
Sumber: Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan (SIARAN PERS Nomor : SP.34/K.8/TU/Humas/08/2024)
Call Center BBKSDA Sulsel: 08114600883
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0