Pekan Keanekaragaman Hayati Indonesia 2024

Kamis, 16 Mei 2024 KKHSG

Jakarta, 15 Mei 2024. Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyelenggarakan Pekan Kenaekaragaman Hayati Indonesia yang dibuka oleh Wakil Menteri mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Rangkaian acara Pekan Keaekaragaman Hayati Nusantara digelar pada tanggal 15-17 Mei 2024 bertempat di Gd. Manggala Wanabakti Senayan Jakarta, bersamaan dengan penyelenggaraan World Species Congress, kongres global pertama yang akan dilaksanakan untuk spesies serta merupakan rangkaian dari peringatan hari keanekaragaman hayati yang diperingati setiap tanggal 22 Mei.  


Membangun optimisme konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia dalam jangka Panjang menjadi tujuan kegiatan dengan proses mendiskusikan mengenai pentingnya upaya konservasi spesies untuk mencapai Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework, khususnya Target 4, menghentikan kepunahan dan memulihkan keanekaragaman hayati, dan mencari solusi, berbagi informasi tentang komitmen dan upaya yang telah dilakukan yang dilakukan oleh Pemerintah, organisasi maupun individu/kelompok untuk konservasi spesies di Indonesia, Mengembangkan kolaborasi yang berhasil antara lembaga pemerintah dan organisasi yang berkomitmen untuk menyelamatkan spesies, meningkatkan komitmen dan tindakan yang spesifik dan terukur terhadap pemulihan spesies dan mendiskusikan kemungkinan replikasi strategi dan upaya yang berhasil dilakukan serta menetapkan keberhasilan pemulihan spesies sebagai target kolektif.

Untuk menarik minat dan antusisiasme masyarakat juga dilaksanakan beberapa acara di Auditorium dan Selasar Gd. Manggala Wanabakri yaitu Talkshow dengan pembicara dari multi sektor konservasi spesies di Indonesia, seperti Kementerian terkait, Perusahaan, Lembaga Konservasi, komunitas multi spesies, dan generasi muda mempresentasikan upaya-upaya konkret yang telah dilakukan dan keberhasilan konservasi di tingkat tapak,  pameran dengan booth species impact organization, dan mini games serta dimeriahkan penampilan Ello sebagai penutup acara.

Pemerintah Indonesia, mempunyai komitmen tinggi dalam upaya konservasi keanekaragaman hayati bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan bangsa dan negara. Kehidupan manusia, ekonomi, dan lingkungan alam kita tak terpisahkan dari keberadaan dan kelestarian keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati adalah warisan berharga yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi saat ini dan masa depan.

Salah satu upaya Indonesia dalam melaksanakan komitmen bersama konvensi Internasional untuk konservasi keanekaragaman hayati, termasuk Konvensi Keanekaragaman Hayati (Convention on Biological Diversity - CBD). Salah satu target penting CBD yang juga telah diadopsi oleh negara-negara yang telah meratifikasi termasuk Indonesia adalah penghentian kepunahan spesies, perlindungan keanekaragaman genetik, dan pengelolaan konflik manusia - satwa liar. secara kontinyu melakukan tiga tindakan korektif yang berbeda namun saling terkait, yakni:

a. Menghentikan kepunahan yang disebabkan oleh manusia pada tahun 2030 dan untuk mengurangi risiko kepunahan, khususnya untuk spesies yang terancam punah

b. Mempertahankan dan memulihkan keanekaragaman genetik

c. Mengelola interaksi manusia-satwa liar untuk meminimalkan konflik antara manusia dan satwa liar

Telah banyak keberhasilan yang ditunjukkan Indonesia dalam berbagai upaya untuk mencegah kepunahan tersebut. Pada tahun 2023 Indonesia menjadi sorotan dunia karena kelahiran 2 individu Badak Sumatera di Suaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way kambas, selain itu selama tahun 2023 telah dilakukan upaya penyelamatan satwa liar sebanyak 2.490 kejadian, termasuk pemulangan satwa Indonesia yang berada di luar negeri kembali ke Indonesia atau yang kita sebut “repatriasi” sebanyak 4 kali yaitu 1 individu monyet Yaki (Malaysia-Sulawesi Utara), 33 individu kura-kura leher ular rote (Singapura-NTT), 73 individu burung (Filipina-Sulawesi Utara), dan 3 individu orangutan Sumatera (Thailand-Jambi) Repatriasi merupakan bukti negara hadir, terlibat aktif dan tanggung jawab terhadap perlindungan lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Sumber penyelamatan satwa juga berasal dari penanganan konflik satwa sebanyak 749 kegiatan, dengan 5 terbanyak satwa berkonflik yaitu gajah sumatera (273), buaya muara (127), harimau sumatera (75), beruang madu (65) dan monyet ekor panjang (57); pelepasliaran satwa sebanyak 807 kegiatan, dengan 5 terbanyak satwa yang dilepasliarkan yaitu penyu hijau (52628), penyu lekang (11878), perenjak jawa (7239), labi-labi moncong babi (5231) dan maleo (4131); dan Sitaan/serahan/penyelamatan sebanyak 930 kegiatan, dengan 5 terbanyak satwa yang diselamatkan yaitu perenjak jawa (7349), kakatua koki (5603), labi-labi moncong babi (4738), gelatik batu kelabu (3618) dan kerak kerbau (2498).

Konservasi in situ maupun ex situ juga berhasil menunjukkan kinerja positif sepanjang 2016-2023 dengan jumlah kelahiran satwa mencapai 658.496 individu satwa terutama Aves, Herpetofauna, Mamalia, dan Pisces.

Kelestarian Kenekaragaman Hayati bukan hanya menjadi tanggungjawab Pemerintah. Kelestarian bumi adalah tanggungjawab seluruh elemen bangsa. Dan harus berkomitmen menjadi bagian tak terpisahkan dari konservasi alam, untuk hidup harmoni dan semakin lebih menghargai  alam. agar terwujudnya dunia yang lebih baik dan berkelanjutan.

 “Be Part of The Plan”.

______________

Sumber: Biro Humas dan Direktorat KKHSG

Penanggung jawab berita: Kepala Biro Hubungan Masyarakat, KLHK - U. Mamat Rahmat  

Website: www.menlhk.go.id dan www.ppid.menlhk.go.id

Youtube:Kementerian LHK

Facebook: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Instagram: kementerianlhk

Twitter:@kementerianlhk


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini