Jumat, 22 April 2022
Cibodas, 22 April 2022. Ada yang pernah dengar atau tahu nama Curug Cibogo? Kata curug itu berasal dari dari bahasa sunda yang artinya air terjun, sedangkan Cibogo itu adalah nama tempatnya. Curug Cibogo berada di wilayah administratif kecamatan Cisarua Bogor Jawa Barat, di Zona Pemanfaatan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Jarak menuju Curug Cibogo dari exit tol Gadog Bogor adalah ± 20 KM, sedangkan akses jalannya sudah di aspal, sebagian jalan cor dan ± 200 meter jalan makadam. Dengan kondisi akses jalan tersebut, bisa menggunakan kendaraan roda 2 atau roda 4, tapi ke lokasi ini tidak ada kendaraan umum ya gaesss.
Berada pada ketinggian ±1200 mdpl, kawasan ini memiliki udara yang sejuk dan sangat menyegarkan kulit. Di sekitar lokasi pintu masuk wisata Curug Cibogo pengunjung akan dimanjakan dengan hamparan kebun teh yang menyejukan mata. Untuk menuju air terjun kita akan berjalan sejauh ± 250 meter melalui jalan setapak yang tertata rapih dan bersih, lebih jauh, kita akan masuk ke dalam hutan hujan tropis dengan beraneka ragam jenis tumbuhan, disini kita dapat menikmati suara khas alam, kicauan burung, gemericik air, dan suara serangga. Jauh dari kebisingan dan udara yang bebas polusi bisa menjadi tempat terapi (healing forest). Healing forest atau terapi hutan tengah menjadi tren dunia sebagai cara baru memulihkan stres, baik fisik maupun mental. Dalam penelitian Matther P. White yang dipublikasikan jurnal Scientific Report volume 9 edisi 12 Juni 2019 terbukti bahwa tegakan pohon, ekosistem hutan, dan alam terbuka bisa memulihkan kesehatan fisik dan mental.
Penelitian White mempopulerkan istilah “forest bathing” yang diserap dari istilah Jepang “shinrin-yoku”. Istilah ini dikenalkan oleh Qing Li, Presiden Kelompok Pengobatan dari Hutan di Tokyo, dalam bukunya “Shinrin-Yoku: The Art and Science of Forest Bathing. Menurut dia berjalan di bawah hutan dan menjumpai kehijauan alam adalah faktor penting dalam memerangi penyakit di tubuh dan pikiran. Di era Pandemi Covid-19 kita harus memiliki daya tahan tubuh yang kuat agar terhindar dari paparan virus ini. Setelah menikmati sensasi berada di bawah tegakan hutan dan menyusuri jalan melalui tepian sungai yang berbatu berair jernih kita tiba di lokasi Curug Cibogo. Curug ini memiliki ketinggian ± 17 meter dan di bawahnya terdapat kolam yang dapat digunakan bagi sobat petualang untuk berendam merasakan sejuknya air jatuhan dari air terjun tersebut. Selain jatuhan air dari air terjun kita juga dapat melihat jatuhan air dari rembasan air yang keluar dari bebatuan di tebing sekitar curug.
Pemandangan ini menjadi keindahan tersendiri yang dapat kita nikmati. Di lokasi curug, pengelola juga menyediakan bangku dari potongan kayu untuk beristirahat sambil menikmati makanan. Tapi jangan kawatir, bagi yang tidak membawa bekal, sebelum masuk ke areal wisata ada pilihan makanan ringan dan minuman di Kafe Alam. Kafe Alam ini merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh kelompok masyarakat. Selain itu juga terdapat tempat ibadah, MCK dan gazebo untuk tempat beristirahat.
Di era pandemi ini tempat wisata alam dijadikan untuk menghilangkan sejenak kejenuhan dari rutinitas sehari-hari. Berwisata ke alam terbuka sepertinya menjadi salah satu pilihan yang menarik. Tapi, jangan lupa ya tetap jaga prokes, kebersihan dan keindahan, hal ini juga demi kenyamanan kita bersama. Buang sampah pada tempat yang sudah disediakan dan jangan melakukan vandalisme. Salam Konservasi.
Sumber : Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Teks : Ade Frima Nurcahya Intan, S.Hut.
Dok : Ayi Rustiadi, S.Si.
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0