Inisiasi Kegiatan Pemulihan Ekosistem Cendana di Pulau Sumba

Senin, 24 Januari 2022

Waingapu, 24 Januari 2022 - Nusa Tenggara Timur pada umumnya dahulu dikenal sebagai daerah penghasil cendana. Pun di Sumba Timur, dahulu juga menjadi magnet para pedagang di era penjajahan untuk memperoleh cendana. Namun, cendana yang memiliki banyak fungsi seperti bahan dupa, campuran parfum, dan lain-lain, keberadaannya sangat sulit ditemui.

Untuk mengembalikan kejayaan Nusa Tenggara Timur khususnya Sumba Timur dalam memproduksi cendana, diperlukan upaya yang dilakukan oleh multi sektor. Tergerak dari hal tersebut, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI NTT) mengundang seluruh jejaring pemerintahan daerah, pusat, serta OKP dan komunitas untuk berpartisipasi dalam kegiatan 'Peluncuran Pemulihan Ekosistem Cendana di Pulau Sumba'.

Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 22 Januari 2022 di Kampung Kalu Jl. Hayam Wuruk No.50 Kelurahan Prailiu. Dalam acara tersebut turut dihadiri oleh Bupati Sumba Timur, Sekda Sumba Timur, Ketua DPRD Sumba Timur, Kepala Balai Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (TN Matalawa), Direktur Green Justice Indonesia, organisasi kemasyarakatan pemuda dan tokoh masyarakat setempat.

Bupati Sumba Timur dalam sambutannya menyampaikan bahwa, sebagai pemerintah daerah akan mendorong pelestarian cendana baik melalui dukungan regulasi maupun aksi nyata di lapangan. Kedepan diharapkan Pulau Sumba kembali menjadi terkenal dengan cendananya dengan produksi yang melimpah.

Kepala Balai TN Matalawa, Ir. Memen Suparman, M.M, menyambut baik dan mendukung kegiatan ini serta mengatakan bahwa kawasan Taman Nasional masih menyimpan potensi cendana untuk dijadikan sumber bibit. Dengan bibit yang tersedia tersebut kiranya dapat dimaksimalkan untuk mensukseskan pemulihan ekosistem cendana di Pulau Sumba. Kegiatan ini ditutup dengan penanaman simbolis bibit cendana di sekitar lokasi acara.

 

Sumber: Balai TN Matalawa

Teks dan foto: Eka Yanuar Pribadi, S.Hut

Editor: Dwi Putro Notonegoro, S.Hut, M.S.E, M.Ec

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini