Wagub Sumbar Resmikan Nama Harimau Sumatera Hasil Penanganan Konflik

Kamis, 13 Januari 2022

Padang, 13 Januari 2022. Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy beserta rombongan mengunjungi Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD), kunjungan perdana ini didampingi Kepala Dinas Kehutanan Sumbar dan Kepala Balai KSDA Sumbar, Rabu (12/1). Pada kesempatan ini Wakil Gubernur sekaligus meresmikan nama satwa langka tersebut yang merupakan hasil musyawarah dari tokoh adat Nagari Palembayan dan masukan Bupati Agam dengan nama “Puti Maua Agam” yang ditandai dengan penandatanganan Surat Keterangan asal usul harimau sumatera tersebut.

Kunjungan ini bertepatan juga dengan BKSDA Sumbar melakukan titip rawat Harimau Sumatera hasil penanganan konflik ke PRHSD. Harimau tersebut merupakan hasil penanganan konflik satwa liar dengan manusia yang sudah terjadi semenjak 30 November yang mana upaya penghalauan dengan bunyi bunyian tidak membuahkan hasil sehingga harus dilakukan penangkapan dengan menggunakan kandang jebak demi keselamatan masyarakat maupun satwa itu sendiri.

Pemerintah provinsi Sumatera Barat sangat respons dan sangat mendukung BKSDA Sumatera Barat terhadap upaya konservasi harimau sumatera ini, karena sangat erat kaitannya dengan keselamatan masyarakat maupun nilai-nilai adat Minangkabau yang menempatkan harimau sebagai Inyiak Balang yang diyakini sebagai panjago rimbo nagari. Hal ini dibuktikan dengan keluarnya Surat Edaran Gubernur No.522.5/3545/Dishut-2021 pada bulan Desember tahun 2021 tentang pelestarian harimau Sumatera. Surat Edaran tersebut ditujukan kepada Bupati/Walikota diseluruh Sumatera Barat untuk ikut serta mendukung pelestarian Harimau Sumatera dan habitatnya, mitigasi Konflik Manusia-Harimau Sumatera dan penegakan hukum.

Kepala Balai KSDA Sumatera Barat, Ardi Andono menyampaikan terimakasih kepada bapak wakil Gubernur Sumatera Barat, atas kesediaan beliau telah menunjukkan keseriusan dalam pelestarian harimau Sumatera. Beliau juga menyampaikan bahwasanya BKSDA  sudah membentuk Nagari Ramah Harimau pada lokasi yang sering terjadi konflik satwa liar jenis harimau sumatera, sekaligus juga berikan pembekalan berupa pelatihan untuk Pagari tersebut" ungkapnya.

Wakil Gubernur juga berkesempatan melihat kondisi Lanustika harimau yang akan segera dilepasliarkan, dan Puti Maua Agam di kandang isolasi. Selain itu mengajak masyarakat Sumatera Barat untuk melindungi dan menjaga satwa liar endemik yang tersisa dan berharap kedepannya Sumatera Barat akan menjadi provinsi terbanyak yang memiliki pusat rehabilitasi satwa liar dilindungi.

Sumber : Balai KSDA Sumatera Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini