Puyuh Jayawijaya

Senin, 08 Mei 2017

Puyuh Pegunungan Salju atau disebut juga Puyuh Jayawijaya dalam bahasa latin dikenal dengan (Anurophasis monorthonyx), juga dikenal sebagai The Snow Mountains Quail merupakan burung endemik Papua yang berada di Taman Nasional Lorentz tepatnya di  daerah Danau Habema dan sekitarnya, informasi ini berdasarkan survey habitat Burung Puyuh Jayawijaya tahun 2015 yang di lakukan oleh Tim Balai Taman Nasional Lorentz . Burung ini termasuk dalam famili Phasianidae, genus Anurophasis  dan termasuk dalam daftar species terancam menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources).

Burung ini termasuk burung endemik yang tidak umum dan pemalu. burung ini merupakan spesies alpine, yakni berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 3200-3800 mdpl, menghuni padang rumput alpine juga sering terlihat di tepi alpine yang bersemak lebat dengan pohon dan belukar. Terbang secara tiba-tiba ketika merasa terganggu, bersuara ribut dengan kemiringan arah terbang yang sangat tajam, memanggil-manggil, kemudian hinggap sekitar 50-100 m jauhnya. Biasa terlihat berkelompok yang terdiri dari dua atau tiga burung.

Ciri dari burung puyuh salju ini berukuran besar seperti ayam hutan (25-28 cm), bertubuh gemuk, kokoh dan berekor pendek. Jantan: coklat tua dengan coret bungalan dan merah-karat, terkesan berpalang melintang sangat banyak. Tubuh bagian bawah coklat kadru dengan dada bagian atas sampai perut berpalang gelap, sampai ke bawah sisi tubuh dan penutup ekor bawah. Sisi muka dan leher, dagu, tenggorokan, dan dada bagian atas terang, tidak bertanda kayu manis. Paruh kokoh, tungkai dan kaki kuning. Betina mirip tetapi tubuh bagian bawah lebih pucat di bandingkan dengan burung jantan. Dan memiliki suara memekik “queeU” atau “queeah” keras, sering diulang empat hingga lima kali ketika ada ganguan dan bahaya di sekitarnya.

Meningkatnya aktifitas pembangunan jalan trans papua yang melintasi di sekitar kawasan Taman Nasional Lorentz ini membuat spesies burung ini terancam dan juga  perubahan iklim merupakan ancaman jangka panjang bagi populasi spesies burung ini. Alam Papua memang luar biasa kaya akan keanakeragaman hayatinya. Namun jika hutan rusak maka kekayaan alam termasuk burung-burung yang ada di dalamnya akan hanya tinggal cerita saja. Semoga lestari.

Sumber Info : Balai Taman Nasional Lorentz; Pratt, T.K., Beehler, B.M., 2015. Birds of New Guniea, Second Edition. Princeton University Press, Princeton, NJ, USA

Foto oleh : M. Abdul Hakim K.W. (Balai Taman Nasional Lorentz)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini