Pembinaan Kelompok Pengelola Ekowisata Karst Leang Pute

Senin, 04 Desember 2017

Bantimurung, 4 Desember 2017. Pembinaan kelompok pengelola ekowisata karst Leang Pute dilaksanakan di ruang rapat Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II di Camba, Maros. Pembinaan kelompok pengelola ekowisata ini dilaksanakan pada hari Kamis, 30 November 2017 lalu.

Bantimurung Bulusaraung juga menyerahkan surat keputusan pembentukan Kelompok Pengelola Ekowisata Karst Leang Pute kepada pengurus. Surat keputusan pembentukan kelompok tersebut ditanda tangani oleh Kepala Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Dengan begitu kelompok pengelola ini secara resmi telah dikukuhkan dan siap beroperasi.

Kelompok ekowisata ini telah dibentuk pada pertengahan September 2017 lalu. kelompok ini dibentuk Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung untuk mengelola Kawasan Wisata Leang Pute.

Leang Pute merupakan gua vertikal dengan kedalaman gua mencapai 270 meter. Tentu bukan sebuah gua pada umumnya. Dengan lebar mulut gua sekitar 80 meter. Jika diumpamakan dengan monumen nasional (monas) yang memiliki tinggi 137 meter. Ini berarti kedalaman gua ini hampir dua kali tinggi monas. Dalam bukan?.

Pada pembinaan kali ini hadir 30 anggota kelompok pengelola ekowisata Leang Pute, personil kelompok kerja pelayanan dan kerjasama dan tentunya petugas Resor Camba. Tak ketinggalan Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II juga hadir.

Kepala Balai Taman Nasional Bantimurung melakukan pembinaan kepada segenap kelompok pengelola ekowisata ini. Dalam arahanya kepala balai berharap agar kelompok ini fokus berkerja dengan tetap menjaga kekompakan dalam berorganisasi. “Potensi wisata sekitar perlu digali dan dikembangkan sebagai bagian dari ekowisata karst Leang Pute,” ujar Sahdin Zunaidi, kepala balai taman nasional ini. “Karena di kawasan wisata ini termasuk wisata petualang harus mengutamakan keselamatan wisatawan,” tambahnya.

Wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Leang Pute terbilang masih kurang. “Kelompok pengelola ekowisata karst Leang Pute perlu terus meningkatkan promosi dan pemasaran agar kawasan wisata ini dikenal. Dengan begitu wisatawan akan tahu dan mau berkunjung,” ujar Taufiq Ismail, pengendali ekosistem hutan yang kami temui di tempat yang berbeda. Taufiq dalam keseharian berfokus pada tata kelola jasa lingkungan Bantimurung Bulusaraung.

Diakhir arahannya Bapak dua anak ini berpesan agar tetap menjaga komunikasi antar kelompok pengelola ekowisata dengan Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Semoga ekowisata karst Bantimurung Bulusaraung terus maju hingga mencapai misi taman nasional menjadi destinasi ekowisata karst dunia.

Sumber : Zainal Arifin, S.Hut - Kepala Resor Camba Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini