Aksi Bebas Sampah dan Vandalisme di Kawasan Wisata Bantimurung

Rabu, 18 Oktober 2017

Bantimurung, 17 Oktober 2017. Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung menggelar Operasi Bebas Sampah dan Vandalisme. Kegiatan ini dilaksanakan di Kawasan Wisata Bantimurung pada hari Selasa (17/10/2017).

Peserta aksi bersih sampah ini yang terlibat tak kurang dari 150 orang. Kegiatan ini melibatkan mitra Bantimurung Bulusaraung, diantaranya kader konservasi, Masyarakat Mitra Polhut, Komando Strategi Angkatan Darat 443 Julu Siri, dan  Komando Distrik Militer 1422-02 Bantimurung. Kegiatan ini juga diikuti unit pelaksana teknis lingkup Sulawesi selatan. Intansi yang hadir diantaranya BPPLHK Makassar, PSKL Wilayah Sulawesi, BPDASHL Jeneberang Saddang, BPTH Sulawesi, dan BPHP Wilayah XV Makassar. Turut hadir pula P3E Ekoregion Sulawesi Maluku, Balai PPI dan Karhutlah Wilayah Sulawesi dan SMK Negeri Kehutanan Makassar. Tak mau ketinggalan SMK Negeri 2 Bantimurung, Kelurahan Kalabbirang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Maros, Dinas Kebersihan Maros dan Masyarakat sekitar kawasan wisata ikut perpartisipasi.  

Sebelum memulai menyapu dan memungut sampah, Kepala Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung memberikan arahan. Ia berharap pelaksanaan kegiatan bermanfaat bagi ekologi dan pelajaran penting untuk selalu menjaga kebersihan. “Ini juga merupakan kampanye peduli sampah bagi masyarakat” tambah Sahdin Zunaidi, kepala balai taman nasional ini.

Kawasan Wisata Bantimurung berada di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II. “Dengan bersihnya kawasan wisata ini maka minat wisatawan berkunjung juga besar. Dengan begitu nilai ekonomi juga bisa diraih” terang Husain, Kepala Seksi Wilayah II saat kami temui.

Perlu diketahui bahwa sampah merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi di tempat umum, seperti hal tempat wisata. Tempat sampah telah disediakan sepanjang jalur wisatawan, namun kebiasaan membuang sampah sembarangan masih sering terjadi.

Beberapa aksi coret-coret fasilitas umum dan dinding batu juga kerap dijumpai, termasuk di dalam gua. aksi ini sering disebut vandalisme. Untuk menangani aksi jahil ini dilakukan dengan menyemprotkan minyak tanah kemudian digosok sampai luntur. Namun untuk coteran di dalam gua ditangani dengan teknik tersendiri.

Pada pelaksanaannya peserta dibagi menjadi tiga kelompok besar. Kelompok satu melakukan kegiatan bersih-bersih di area Sanctuary Kupu-kupu. Kelompok dua pada spot air terjun sampai ke Gua Batu.  Kelompok tiga mendapat tugas mulai dari air terjun sampai ke Gua Mimpi. Para peserta dibekali sapu lidi dan sebuah kantong sampah berukuran besar.

Setelah selesai sampah dikumpulkan pada satu tempat kemudian akan diangkut mobil sampah menuju tempat pembuangan akhir. Jumlah sampah yang terkumpul tak kurang dari 200 kantong sampah.

“Kami sampaikan terima kasih kepada segenap mitra yang terlibat dalam kegiatan aksi bebas sampah ini. Ke depan aksi ini akan kami pertahankan,” ujar Edy kyoto, ketua panitia pelaksana saat kami temui di sela-sela kesibukannya.

Satu sampah beribu masalah. Stop!!! Buang sampah sembarangan.

Sumber : Taufiq Ismail – PEH Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini