Dar Der Dor Suara Senapan Polhut

Senin, 12 November 2018

Kuningan, 12 November 2018. Sabtu (10/11), terik matahari tak menyurutkan semangat Polisi Kehutanan (Polhut) Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) untuk latihan menembak di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Jawa Barat.

Desing peluru senapan saling bersahutan layaknya medan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Pelor melesat cepat memberondong target statis yang berada 20 meter di depannya. Tak kurang dari 300 amunisi digelontorkan untuk mendukung latihan tembak siang itu.

Latihan tembak membuat selongsong berserakan di arah kanan penembak. Andaikan target tembak itu 'pasukan penjajah', tentu nyawa mereka sudah oncat atau lari tunggang langgang kembali ke negaranya.

"Latihan tembak bertujuan untuk melatih kesabaran, konsentrasi dan menjaga keahlian menembak yang telah kita miliki", amanat Kuswandono, Kepala Balai TNGC.

Latihan berlangsung dengan di dampingi beberapa instruktur dari Polda Jawa Barat.

"Tenangkan diri, itulah yang dibutuhkan saat memegang senapan", ungkap salah satu instruktur.

Satu persatu Polhut mencoba senapan pinggang PM. 1-A1. Sedangkan Kepala Balai mencoba senapan pistol "Ceska Zbrojovka" (CZ38 Brow).

Instruktur menyarankan setiap peserta mencoba senapan tanpa amunisi sebelum menembak target.

Ada dua posisi tembak pada latihan kali ini yakni berdiri dan duduk. Kedua posisi tersebut mesti membentuk kuda-kuda yang kuat baik bagian tangan maupun kaki.

Masing-masing peserta punya jatah 10 butir peluru yang digunakan pada dua posisi tembak.

Menembak dengan senapan ternyata gampang-gampang susah. Gampangnya ya tinggal tekan saja, maka letusan keluar. Susahnya ya harus penuh konsentrasi untuk mengenai titik tengah target.

Cara menggunakan senapan yakni awali mengisi "magazen" dengan peluru lalu tarik pelatuk atau kokang. Kemudian bidik dengan pisir tepat di titik tengah target. Setelah yakin, tahan nafas bersamaan dengan langsung tembak.

Salah satu hal paling krusial saat menembak ialah bidikan dengan menggunakan pisir.

Pisir besi terdiri dari dua buah bagian yang terbuat dari bahan besi. Bidikan bagian belakang berdiri tegak sejajar dengan sudut pandangan mata (line of sight) biasanya berbentuk cekungan (notch) model huruf V atau U untuk bidikan tipe "open sight" atau "aperture" untuk bidikan tipe "closed sight". Sedangkan bidikan bagian depan biasanya berbentuk "post & bead" yakni bentuk sirip atau bulat dan cincin.

Polhut berlatih menembak untuk olah raga dan bukan untuk arogansi. Sebab pendekatan sosial masih menjadi andalan Polhut dalam tugas di lapangan.

Sobat, sebagaimana tema hari pahlawan tahun ini "Semangat Pahlawan Di Dadaku", kita mesti semangat membangun negeri ini sesuai bidangnya masing-masing.

Tetap patuhi peraturan sebagai cara untuk mengisi kemerdekaan. Bersikaplah seperti para pahlawan yang setia dengan ikrar "merdeka atau mati" [teks © Aah, foto © BTNGC | 112018].

Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Ciremai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini