Rabu, 25 Juli 2018
Kuningan, 25 Juli 2018. Monitoring areal rawan kebakaran menjadi agenda kami, Polisi Kehutanan pada Senin, 23 Juli 2018 mengingat sudah masuk musim kemarau. Tahun sebelumnya pada minggu ketiga bulan Juli telah terjadi kebakaran hutan di Blok Pajaten, Batu Saheng, Talaga Remis dengan luas kebakaran kurang lebih 118 hektar maka kegiatan patroli dan monitoring areal rawan kebakaran semakin ditingkatkan.
Salah satu areal rawan kebakaran hutan yaitu wilayah Pajaten. Wilayah ini berada di lereng sebelah utara Gunung Ciremai. Dominasi batuan, semak belukar kering dan suhu yang ekstrim menjadikan wilayah ini sangat rawan terjadi kebakaran hutan. Sejak tahun 2015 di wilayah Pajaten ada kegiatan restorasi kerjasama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Japan International Cooperation System (JICS). Keseluruhan kegiatan di lapangan melibatkan masyarakat sekitar kawasan yaitu masyarakat Desa Padabeunghar dan Desa Kaduela, Pasawahan, Kuningan serta Desa Cikalahang, Dukupuntang, Cirebon.
Ada hal yang spesial pada hari itu, karena kegiatan masyarakat di wilayah Pajaten diikuti rekan wartawan media Kompas Abdulah Fikri Ashari untuk mengetahui lebih jauh upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang dilakukam bersama antara Balai TNGC dan masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan yaitu pemeliharaan sekat bakar. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan. Hal yang disampaikan oleh Sidik selaku ketua kelompok masyarakat Jaya Pakuan mengatakan “Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hutan dan pemeliharaan sekat bakar ini menjadi pembuktian peran serta kelompok masyarakat untuk pencegahan kebakaran hutan, tak hanya masyarakat penyangga saja yang ikut berperan melakukan pencegahan kebakaran hutan namun juga lapisan masyarakat lainnya dengan berbagai latar belakang seperti wartawan yang ikut kegiatan hari ini".
Fikri, mengaku senang dan bangga mengikuti kegiatan pemeliharaan sekat bakar. "Ternyata seperti ini ya perjuangan rekan-rekan di lapangan dalam mengantisipasi kebakaran hutan, salut", ucapnya.
Bukan hal yang mudah bagi petugas untuk melakukan kegiatan ini sendirian, harus bekerjasama dan bergandengan tangan bersama masyarakat.
Sobat Ciremai, saat ini kesadaran masyarakat penyangga akan pentingnya menjaga hutan dengan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan sudah mulai meningkat, diantaranya dengan ikut patroli pencegahan, pemeliharaan sekat bakar dan pengawasan lokasi rawan kebakaran di Gunung Ciremai. Kita pun juga bisa ikut berpartisipasi mencegah kebakaran hutan loh, dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan di kawasan dan memastikan api mati apabila membuat api unggun saat berkemah. Terjadinya kebakaran hutan di kawasan Gunung Ciremai bukan disebabkan oleh faktor alam, namun oleh manusia.
Yuk Sobat Ciremai, kita selamatkan hutan dari ancaman kebakaran hutan untuk keberlanjutan kehidupan manusia yang lebih baik. [teks & foto © Oman DP - BTNGC | 072018]
Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Ciremai
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0