Pretest Rancangan Juklak

Senin, 18 Oktober 2021

Pulau Panggang, 8 Oktober 2021. Pretest atau tes awal menurut Purwanto (2012:28) yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan keterampilan) yang akan diajarkan. Tapi pretest yang dilakukan Penyuluh Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu ini bukan terhadap siswa tapi kepada kelompok Pernitas (Perhimpunan Nelayan Ikan Hias dan Tanaman hias) yang sudah mendapat persertujuan dari Direktur jenderal KSDAE untuk melakukan kemitraan konservasi dengan Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Agar kemitraan konservasi dengan Pernitas berjalan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan, maka disusunlah rancangan Petunjuk Pelaksanaan Kemitraan Konservasi Pemberian Akses Pemanfaatan Sumber daya perikanan secara terbatas jenis tidak dilindungi dalam bentuk penangkapan ikan hias dan budi daya karang hias. Namun, sebelum Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) ini ditetapkan oleh Kepala Balai, maka harus melalui tahap uji coba yang disebut Pretest.

Dalam konteks ini, pretest adalah proses sistematis mengumpulkan reaksi target audiens atas pesan dan materi diproduksi dalam bentuk final (Aditya, 2013). Pernitas merupakan target audiens pretest rancangan juklak ini karena mereka mitra konservasi yang akan menggunakan juklak ini. Pretest ini dilakukan kepada Pernitas untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari rancangan juklak. Dalam pretest, kita mencoba mengukur perhatian, pemahaman, relevansi personal kepercayaan dan penerimaan atas isi rancangan juklak ini.

Metode pretest yang digunakan adalah Focus Group Interview. Metode ini bertujuan mendapatkan insight berdasarkan persepsi, keyakinan dan bahasa target audiens. Sebagian besar pengurus dan anggota pernitas merupakan nelayan dan lebih terbiasa dengan kegiatan lapangan daripada hal administrasi sehingga pretest ini menjadi penting dilakukan agar isi juklak dapat mereka pahami dengan baik.

Jumlah peserta pretest rancangan juklak ini 8 (delapan) orang. Kegiatan ini kami lakukan di rumah ketua Pernitas di Pulau Panggang dengan ditemani bergelas-gelas kopi dan donat. Kami bertindak sebagai fasilitator yang menyusun pertanyaan pretest lalu menyampaikan pertanyaan dan menggali jawaban dari mereka. Ada 9 (sembilan) pertanyaan yang kami tanyakan. Mereka menjawab dengan cara menuliskan jawaban mereka pada lembar post it. Teknik ini dipakai agar setiap peserta dapat menyampaikan opini tanpa ada rasa sungkan. Seringnya dalam suatu pertemuan ada 1 atau 2 orang yang mendominasi yang menyebabkan peserta lain enggan memberikan opini mereka.

Pertanyaan pretest disusun dengan metode ORID (Objective, Reflective, Interpretive and Decisional). Pretest diawali dengan pertanyaan apa yang disukai dan tidak disukai dari rancangan juklak ini. Lalu beranjak pada pertanyaan informasi apa yang dianggap penting dan hal penting yang belum disebutkan dalam rancangan. Setelahnya kami tanyakan apakah ada bagian yang belum atau kurang dipahami.  Kami juga meminta pendapat mereka tentang bagaimana membuat hal tersebut menjadi mudah dipahami.  Pada tahap akhir, kami menanyakan apakah Berita Acara dan Log Book yang menjadi lampiran dalam rancangan juklak ini dapat mereka jalani dan penuhi sebagai syarat administrasi pelaksanaan kemitraan konservasi.

Proses pretest berjalan dinamis. Perdebatan muncul namun bisa didiskusikan dengan baik. Tiap peserta secara aktif memberikan opininya. Secara umum, mereka telah memahami maksud dan isi rancangan juklak. Namun terdaat beberapa bagian yang perlu dikoreksi dan ditambahkan.

Inilah seni dalam kegiatan pendampingan kami terhadap kelompok masyarakat. Ada yang menganggap kegiatan pendampingan itu mudah. Kalau menurut kami, mudah dan menantang. Ada banyak strategi yang harus kami lakukan karena karakter dan permasalahan tiap kelompok berbeda.

Salam pendampingan

Sumber : Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu

Tim pendampingan: Yuniar Ardianti, S.Hut.,M.Arts., Devi Alamsyah, S.Hut. dan Meidita Aulia D., S.Si.

Penulis: Yuniar Ardianti, S.Hut.,M.Arts. (Penyuluh Kehutanan Balai TN Kepulauan Seribu)

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini