Senin, 26 Mei 2025 BKSDA Kalimantan Barat
Penajam Paser Utara, 24 Mei 2025 — Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat bekerja sama dengan Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang (YPOS) telah melakukan translokasi satu individu orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) ke Pusat Suaka Orangutan (PSO) ARSARI di Kalimantan Timur pada hari Jumat, 23 Mei 2025.
Orangutan jantan bernama “Mungky” (24 tahun) merupakan hasil penyelamatan petugas BKSDA Kalimantan Barat dari masyarakat di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat pada tahun 2014. Kemudian di titiprawat di YPOS untuk menjalani rehabilitasi. Namun demikian, Mungky menunjukkan perilaku agresif yang menetap dan tidak memungkinkan untuk mengikuti proses pembelajaran bertahan hidup di alam liar. Berdasarkan penilaian medis dan perilaku, Mungky dikategorikan sebagai orangutan yang tidak dapat dilepasliarkan (unreleasable).
Kepala Balai KSDA Kalimantan Barat, Murlan Dameria Pane, S.Hut., M.Si., menyampaikan bahwa, “Sejak awal, Mungky menunjukkan perilaku agresif yang berisiko dan tidak memungkinkan mengikuti program rehabilitasi dan sekolah hutan. Selama lebih dari 10 (sepuluh) tahun Mungky hidup bergantung pada manusia dan tidak pernah menjalani pembekalan kemampuan bertahan di alam. Oleh karena itu, translokasi di PSO ARSARI merupakan solusi terbaik.”
PSO ARSARI merupakan hasil kerja sama antara Yayasan ARSARI Djojohadikusumo dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur. Fasilitas ini dirancang khusus untuk menampung orangutan jantan dewasa yang tidak dapat dilepasliarkan karena alasan kesehatan, perilaku, atau kondisi lainnya. PSO ARSARI memiliki fasilitas dan sistem pengelolaan yang sesuai dengan prinsip kesejahteraan satwa.
“Pulau Suaka Orangutan Kelawasan di PSO ARSARI memberikan solusi alternatif bagi Mungky untuk menjalani kehidupan semi-liar dalam lingkungan yang mendukung kesejahteraannya,” tambah Murlan.
Perjalanan Mungky menuju PSO ARSARI cukup panjang dan melalui jalur darat dan udara. Mungky diberangkatkan dari Sekolah Hutan Jerora di Sintang pada Jumat, 22 Mei 2025 pukul 20.00 WIB, menempuh perjalanan darat selama sembilan jam menuju Bandara Supadio, Kubu Raya. Selama perjalanan, kondisi kesehatan Mungky terus dipantau oleh tim medis YPOS.
Selanjutnya, pada Jumat, 23 Mei 2025 pagi hari pukul 08.00 WIB, Mungky diterbangkan menuju Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan dan sempat transit lebih kurang 4 (empat) jam di Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Setibanya di Balikpapan perjalanan dilanjutkan melalui darat menuju Pelabuhan ITCI, dan akhirnya tiba di PSO ARSARI pada pukul 21.59 WITA. Sesampainya di lokasi, Mungky akan menjalani observasi dan pemantauan lanjutan oleh tim medis untuk memastikan kondisi fisik dan mentalnya tetap stabil.
Pada Sabtu, 24 Mei 2025 dilaksanakan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Satwa antara Balai KSDA Kalimantan Barat dan Balai KSDA Kalimantan Timur dilanjutkan penitipan satwa dari Balai KSDA Kalimantan Timur kepada Pusat Suaka Orangutan (PSO) ARSARI. Penandatanganan dokumen ini menandai berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan translokasi.
Kegiatan translokasi ini berjalan lancar berkat kerja sama berbagai pihak. Balai KSDA Kalimantan Barat menyampaikan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Balai KSDA Kalimantan Timur, Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang (YPOS), serta Pusat Suaka Orangutan (PSO) ARSARI atas dukungan dan sinergi yang telah terjalin dengan baik dalam mendukung program pelestarian satwa liar Endemik Kalimantan ini.
Sumber : Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat
Untuk informasi lebih lanjut: Kepala Balai KSDA Kalimantan Barat - Murlan Dameria Pane, S.Hut.,M.Si
Jl. A Yani 121 Pontianak Kalimantan Barat 78124
Call Center Balai KSDA Kalimantan Barat: HP: 08115776767
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 4