Mengantarkan “Senja” Pulang Ke Rumahnya

Jumat, 23 Mei 2025 BBKSDA Sumatera Utara

“Aku pulang …, terima kasih untuk yang telah menyelamatkanku..”

Blangkejeren, 23 Mei 2025. Rabu, 21 Mei 2025 menjadi hari yang spesial bagi “Senja”, Harimau Sumatera yang pulang kembali ke rumahnya, habitatnya di zona inti kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. “Senja” sebelumnya menjadi korban interaksi negatif dengan masyarakat di Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat. “Senja” tidak tahu lokasi yang dilintasinya merupakan pemukiman, yang dia tahu hanya berjalan dan berjalan menjelajahi hutan sembari mencari makanannya. Ia baru tersadar ketika masuk perangkap dan diamankan oleh Tim Balai Besar KSDA Sumatera Utara, tepat pada tanggal 5 Juni 2024 yang lalu.

“Senja” pun akhirnya masuk ke  Suaka Satwa (Sanctuary) Harimau Sumatera Barumun di Barumun, Kabupaten Padang Lawas Utara untuk menjalani perawatan, rehabilitasi dan observasi lebih lanjut. Suaka satwa harimau ini merupakan program Kerjasama antara Balai Besar KSDA Sumatera Utara dengan Yayasan Persamuhan Bodhicitta Mandala Medan.

Setelah menjalani masa rehabilitasi lebih kurang 1 tahun, dan berdasarkan pemeriksaan kesehatan (makro dan mikro) oleh tim medis, drh. Anhar Lubis dan drh. Muhammad Agung, masing-masing tanggal 11 November 2024 dan 13 April 2025 untuk memastikan kondisi kesehatannya terbebas dari virus yang membahayakan, akhirnya tim medis menyimpulkan dan merekomendasikan “Senja” clear and clean kesehatannya serta layak untuk dilepasliarkan. Oleh karena itulah tepat pada tanggal 21 Mei 2025, dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional Tahun 2025, “Senja” si harimau betina, diperkirakan berumur 5-6 tahun, kembali ke habitatnya.

Eksklusif… “Senja” pun diantar pulang ke rumahnya dengan menggunakan transportasi khusus helikopter tipe SA 315B Lama (Aerospatiale) dengan metode long line mengingat sulitnya medan yang harus ditempuh jika melalui jalur darat. Helikopter ini merupakan bantuan  dari PT. Agincourt Resources sebagai bentuk dukungan perusahaan tambang ini terhadap konservasi keanekaragaman hayati.

 

Eksklusif, “Senja” diantarkan pulang dengan helikopter khusus

Pemilihan lokasi pelepasliaran tentunya sudah melalui kajian kesesuaian habitat dan populasi harimau sumatera yang sebelumnya dilakukan oleh Balai Besar TN Gunung Leuser bersama mitra. Lokasi ini dipilih sebagai tempat pelepasliaran “Senja” dengan pertimbangan : lokasi jauh dari pemukiman ; memiliki kepadatan satwa mangsa yang tinggi ;  sudah ada sebelumnya satwa harimau sumatera yang dilepaskan di sekitar lokasi, yaitu harimau betina (Besti) pada tahun 2023 ; ditemukan jejak beberapa jenis satwa mangsa harimau sumatera, antara lain babi hutan, rusa dan kijang ; ditemukan jejak harimau sumatera pada lokasi lepas liar ; serta aktivitas manusia sangat jarang ditemukan di sekitar lokasi lepas liar. 

Harimau Sumatera (Phantera tigris sumatrae) merupakan jenis dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri LHK No. P. 106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi, sebagaimana mandat UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem dan PP 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa. Untuk operasional penanganan konflik, Pemerintah telah mengatur dalam Permenhut No.48/Menhut-II/2008 tentang Pedoman Penanggulangan Konflik Manusia dan Satwa Liar. Peraturan tersebut mengatur bagaimana cara menanggulangi maupun bertindak dalam konflik. Terbitnya Permenhut No.48/Menhut-II/2008 merupakan komitmen pemerintah terhadap upaya pelepasliaran harimau sumatera. Penguatan Regulasi dalam rangka perlindungan satwa liar di dalam dan diluar kawasan hutan pun terus ditingkatkan. 

Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Novita Kusuma Wardani, S.Hut., M.AP., M.Env. menyatakan, “Pelepasliaran ini menjadi momentum kebangkitan konservasi kehati khususnya di Sumatera. Tidak ada alasan untuk membiarkan satwa-satwa terancam punah. Mari dengan semangat jiwa kebangkitan nasional, kita anak-anak bangsa berjuang bersama dengan semangat yang tak pernah padam untuk kelestarian mereka”.

“Senja” sudah pulang.. rimba raya pun bersukacita menyambut kepulangannya. “Senja” diantarkan oleh banyak pihak, itu merupakan bentuk  kasih sayang untuk menyelamatkan satwa kharismatik bangsa Indonesia ini. Terima kasih tentunya kepada berbagai pihak yang sudah menyatakan kasih sayang tersebut. Selamat menjalani kehidupan di habitat mu “Senja”, bertumbuh dan berkembang biaklah memenuhi rimba raya… Salam lestari..

Sumber: Tim Lepasliar “Senja” – Balai Besar KSDA Sumatera Utara




Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini