Kembali Petugas Evakuasi Beruk Di Kota Binjai

Senin, 26 Agustus 2024 BBKSDA Sumatera Utara

Beruk yang dievakuasi petugas

Binjai, 26 Agustus 2024. Setelah melakukan evakuasi Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Binjai, pada Minggu, 18 Agustus 2024, kembali petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara melakukan evakuasi, kali ini terhadap 2 (dua) individu Beruk (Macaca nemestrina) juga di Kota Binjai.

Bermula dari adanya laporan petugas BPBD Kota Binjai tentang permohonan bantuan penanganan satwa liar jenis Beruk, pada Jumat, 23 Agustus 2024. Menindaklanjuti laporan tersebut  telah dilakukan rescue 2 ekor satwa liar jenis beruk oleh Balai Besar KSDA Sumut melalui Seksi Konservasi Wilayah II Stabat bersama dengan lembaga mitra dari Yayasan Scorpion Indonesia, dari warga Binjai  Endapen Sitepu, alamat jl Samanhudi kelurahan Binjai Estate, Kecamatan Binjai Selatan.

Kedua satwa liar beruk, masing-masing : jantan, usia14 tahun, dan betina, berusia kurang lebih13 tahun, sebelumnya telah dipelihara dari kecil dan selama ini dipelihara dalam kandang terpisah sehingga menurut pengakuan yang memelihara sudah cukup jinak kepada pemiliknya

Saat akan dievakusai pemilik, Endapen Sitepu, minta ijin kepada petugas untuk menangani langsung dan memindahkan keduanya ke dalam kandang transport yang dibawa petugas, namun secara tiba-tiba satwa mengamuk dan menyerang si pemilik sehingga terluka di kedua tangan dan kaki. Petugas BPBD Kota Binjai yang akan mengamankan satwa juga diserang dan terluka di kaki, sehingga kedua korban dilarikan ke RS Djulham Binjai. Korban, Endapen Sitepu, mengalami luka gigitan yang cukup serius dan mendapat jahitan sebanyak 29 jahitan, sedangkan petugas BPBD mendapat perawatan pada kaki sebanyak 15 jahitan. 

 

Korban amukan beruk

Dan untuk antisipasi terjangkitnya penyakit rabies, keesokan harinya kedua korban akan dilakukan test lanjutan di Puskesmas Rambung Kota Binjai sebagai satu-satunya fasilitas kesehatan pemerintah yang memiliki fasilitas perawatan rabies di Kota Binjai. Sedangkan kedua satwa beruk  diamankan ke fasilitas kandang primata milik Yayasan Scorpion Indonesia di Medan untuk observasi potensi rabies dan rehabilitasi sebelum keputusan disposal.

Melalui peristiwa ini, petugas menyampaikan sosialisasi dan pesan moral, yaitu  Sejinak-jinaknya satwa liar, suatu waktu akan menunjukkan sifat buasnya juga…..karena itu waspadalah….!

Sumber : Rio Waldy Sembiring (Staf Seksi Konservasi Wilayah II Stabat) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 5

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini