Seratus Vanda tricolor Direlokasi di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi

Jumat, 09 April 2021

Klaten, 8 April 2021. Anggrek Vanda tricolor yang menjadi ikon Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), mulai menipis keberadaannya di alam karena berbagai faktor.  Hal ini menjadi keprihatinan Balai TNGM serta masyarakat di sekitar kawasan konservasi.  Sehingga Komunitas Akar Bibi sebagai organisasi yang berperan aktif dalam kegiatan sosial dan budaya di lingkup Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten menginisiasi kegiatan relokasi anggrek khas Merapi ini. Masyarakat Desa Tegalmulyo ikut berperan aktif secara menyeluruh mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga rencana pengawasan dan perawatan. Kegiatan juga di dukung penuh Pemerintah Desa Tegalmulyo, Masyarakat Mitra Polhut, Masyarakat Peduli Api, SAR Sapuangin dan Balai TNGM.

Relokasi Anggrek Merapi Vanda tricolor yang dilaksanakan pada Kamis, 8 April 2021 difokuskan 4 titik lokasi utama kawasan TNGM dengan wilayah administrasi Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang dan Kabupaten Klaten.  Lokasi ini meliputi 33 lokasi sanggeman/perumputan warga Desa Tegalmulyo yang juga akan ikut merawat dan menjaga Anggrek hasil relokasi ini. Melalui kegiatan ini warga masyarakat Desa Tegalmulyo telah melakukan upaya konservasi melalui pemulihan ekosistem sebagai wujud salah satu pemenuhan kewajiban kerjasama Kemitraan Konservasi.  Pengawasan dan pemeliharaan anggrek yang telah direlokasi akan dilakukan secara bersama-sama, terutama oleh masyarakat perumput yang menjadi lokasi relokasi.   

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai, Muhammad Wahyudi, S.P, MSc., menyatakan sebanyak 100 bibit anggrek yang direlokasi merupakan hasil donasi dari 43 warga Tegalmulyo yang merupakan pemanfaat akses rumput dan sudah tergabung dalam PKS Kemitraan Konservasi antara Balai TNGM - Pemerintah Desa Tegalmulyo.  Hal lur biasa inilah yang harus menjadi perhatian untuk TNGM sebagai upaya untuk mendukung konservasi.  Wahyudi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Desa Tegalmulyo dan Akar Bibi. 

"Ke depannya Sapuangin, Desa Tegalmulyo dapat dikembangkan menjadi obyek daya tarik wisata alam untuk minat khusus, untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan konservasi" pungkas Wahyudi.

Dalam kesempatan ini hadir dan berpartispasi aktif dalam kegiatan ini, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Yogyakarta, perwakilan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, perwakilan Kagama Orchid, Camat Kemalang, Kepala Desa Tegalmulyo, Babinsa Tegalmulyo Kemalang, anggota Akar Bibi, masyarakat Desa Tegalmulyo, serta Mapala Silvagama Fakultas Kehutanan UGM. 

***

Sumber : Titin Septiana Rahmawati - PEH Balai Taman Nasional Gunung Merapi

Penanggung jawab : Muhammad Wahyudi, S.P, MSc. (Plt) Kepala Balai

FB : Taman Nasional Merapi

Twitter : @btngunungmerapi

Instagram : @btngunungmerapi

Call center : 081327691368

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini