School Visit 2020, Balai TN Kepulauan Seribu Kedatangan Siswa/i SD Negeri 02 Pagi Pulau Kelapa

Senin, 30 November 2020

Jakarta, 30 November 2020. “Anak-anak kecil, yang mulai belajar mengenal alam ibarat kertas putih yang wajib ditulisi pemahaman konservasi”. Demikian yang disampaikan Bapak konservasi kami Ir. Wiratno, M.Sc ( Dirjen KSDAE) agar memberikan pemahaman tentang konservasi sejak dini untuk mencintai alam dan lingkungan”

Sabtu, 28 November 2020, Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Pulau Kelapa Balai Taman Nasional  Kepulauan Seribu menerima kunjungan  yang terdiri dari 35 orang siswa berasal dari kelas 4, 5 dan 6, serta didampingi guru dalam kegiatan School Visit. Kegiatan yang didukung oleh PT Nusantara Regas bertujuan mengajak siswa-siswi untuk mengenal lebih dalam tentang kegiatan konservasi yang dilakukan di Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Sebelum melaksanakan aktifitas, para siswa dilakukan pengukuran suhu tubuh dan tracing Kesehatan dengan baik. Protokol Kesehatan 3 M (Mencuci Tangan, Menjaga Jarak-Memakai Masker) juga dilakukan dengan sangat baik oleh para siswa, berbaris dengan rapi menunggu giliran.

Kegiatan School Visit ini dikemas secara sederhana, namun memuat banyak informasi yang edukatif dan mudah dipahami oleh para siswa untuk merawat dan mencintai alam lingkungan tempat tinggal mereka. Siswa-siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang dinamai berdasarkan sumberdaya kehati. Selain agar lebih fokus dalam setiap pembelajaran, juga meminimalisir kerumunan yang terlalu banyak saat aktifitas yang dilakukan.

Setiap kelompok memiliki yel yel sendiri yang selalu diserukan untuk saling menyamangati dalam setiap aktifitas dan berjalan menuju pos pos kegiatan. Ya, sebagai antisipasi mengurangi kerumunan, school visit kali ini dilakukan dengan membuat Pos Pos yang didatangi oleh kelompok siswa secara bergantian. Nama setiap pos mencerminkan informasi dan kegiatan yang dilakukan, seperti: Pos Terumbu Karang, Pos Mangrove dan Pos Penyu.

Kakak Aldo, seorang Kader Konservasi TN Kepulauan Seribu bertugas menjaga Pos Terumbu Karang. Kak Aldo menjelaskan tentang fungsi terumbu karang melalui permainan “Berikade Karang”, dimana anak-anak diminta berbaris seperti berikade yang diibaratkan sebagai karang dan Kak Aldo menjadi ombak yang berusaha menerjang. Permainan ini mengajarkan kepada anak-anak, karang yang kuat dapat menahan gempuran ombak dan menjaga pulau-pulau. Sebagai aksi nyatanya, anak-anak juga diajak untuk melakukan transplantasi karang.

Pos Mangrove yang dijaga oleh Kakak Iskandar (Ketua SPKP Bintang Laut) mengajak anak-anak untuk menanam mangrove dengan metode rumpun berjarak, dimulai dari mencari bibit hingga melakukan penanaman bibit tersebut. Kak Iskandar juga menceritakan tentang sejarah Pulau Kelapa Dua yang terkikir ombak, dan perlahan ditanami mangrove oleh Taman Nasional Kepulauan Seribu yang saat ini menjadi benteng untuk pulau-pulau.

Pos selanjutnya, Pos Penyu dijaga oleh Kakak Zoel yang berlokasi di Habituasi Penyu SPTN I Pulau Kelapa yang menjelaskan tentang penyu. Penjelasan yang dilakukan dengan cara bercerita seolah Ayah kepada anak-anaknya. Dimulai dengan seloroh: “Elok ya Penyunya?” yang kemudian cerita mengalir dimulai dari penyu yang mendarat untuk membuat sarang, memulai bertelur dan kecerdasannya dalam membuat sarang dengan jejak yang membingungkan para pencuri telur penyu. Selain itu, Kak Zoel juga mengajak anak-anak memberi makan tukik dengan kasih sayang agar gigi tukik tidak tertusuk duri, yaitu membuang duri dan kepala ilan selar. Selanjutnya, melepas tukik yang dikakukan dengan sangat gembira oleh anak-anak.

Semoga anak anak yang seputih kertas ini dapat menerima setiap informasi tentang konservasi yang dijelaskan dan kemudian mencintai, serta menularkannya pada kehidupan kesehariannya.

Sumber: Wira Saut Parianto Simanjuntak - Penyuluh Kehutanan Balai Taman Nasional  Kepulauan Seribu

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini