Jumat, 03 Juli 2020
Mataram, Juli 2020. Mengantisipasi puncak musim kemarau yang diperkirakan terjadi pada bulan Agustus mendatang, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) telah mengambil langkah-langkah untuk melakukan upaya-upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) antara lain dengan menjaga kekompakan dan soliditas personil. Kepala Balai TNGR juga telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pembentukan Tim Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. Pembinaan Masyarakat Peduli Api (MPA) juga digalakkan untuk memperkuat kesiapan dalam mengantisipasi dan pengendalian karhutla di kawasan TNGR.
Patroli pencegahan karhutla dalam pelaksanaannya diprioritaskan pada lokasi-lokasi yang rawan terjadi karhutla dengan melibatkan Masyarakat Peduli Api (MPA) untuk meminimalisir terjadinya karhutla oleh faktor manusia. Selain itu, Tim juga melakukan monitoring titik panas melalui satelit pada waktu-waktu yang telah ditentukan untuk mengetahui sebaran titik panas pada skala provinsi dan nasional. Kerjasama dengan TNI/ POLRI juga terus dimaksimalkan untuk mempermudah proses penanganan karhutla di lapangan serta untuk melakukan koordinasi dan penjagaan terpadu pada titik-titik yang rawan terjadi karhutla. Kampanye dan sosialisasi tentang karhutla dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya karhutla.
Kepala Balai TNGR dalam rapat pembahasan mengenai penjagaan di jalur pendakian dan non pendakian baik di pintu masuk resmi maupun tidak resmi telah memerintahkan agar dilakukan penjagaan sampai bulan Desember 2020 untuk memonitor keluar masuknya para pendaki dan mencegah para pemburu liar memasuki kawasan hutan TNGR.
Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Rinjani
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0