Pemulihan Ekosistem, BBKSDA Papua Libatkan 96 Warga Sekitar Cagar Alam Pegunungan Cycloop

Senin, 29 Juni 2020

 

Jayapura, 26 Juni 2020. Balai Besar KSDA Papua bersama PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Papua melakukan rehabilitasi kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop untuk pemulihan ekosistem. Kegiatan berlangsung pada Jumat, (26/6), dengan menanam 10.500 bibit. Area tanam seluas 10 hektar terletak di wilayah Bhayangkara, Kota Jayapura. Adapun jenis bibit yang ditanam adalah merbau (Intsia bijuga), matoa (Pometia pinnata), bintangur (Callophyllum inophyllum), dan cemara (Casuarina junghuhniana), yang merupakan jenis asli dari kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop. Penanaman ini menggunakan kompos blok sebagai tambahan media untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

Menurut Kepala Sub Bagian Program dan Kerjasama BBKSDA Papua, Rian Agustina, S.Pt., M.I.L., pemulihan ekosistem ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama antara Balai Besar KSDA Papua dan PT. PLN (Persero), tanggal 19 Desember 2019. Isi perjanjian kerja sama tersebut berkaitan dengan pembangunan strategis yang tidak dapat dielakkan. PT PLN (Persero) membangun jaringan transmisi SUTT 150 KV GI Jayapura/Skyland-GI Angkasa, melintasi kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop. Itulah sebabnya, pemulihan ekosistem di sekitar Bhayangkara menjadi vital.

“Kegiatan ini dilaksanakan sesuai Rencana Kerja Tahun 2020, sudah disepakati bersama antara Balai Besar KSDA Papua dan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Papua. Ke depan, proses pemulihan ekosistem ini akan terus dipantau perkembangannya melalui kegiatan pemeliharaan tanaman,” ungkap Rian.

Dalam kegiatan ini hadir Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Kepala UPT KLHK Provinsi Papua, Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Kota, Kota Jayapura, Lurah Bhayangkara, dan tokoh gereja. Kegiatan ini juga melibatkan masyarakat di sekitar kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop. Sebanyak 96 warga telah mendukung proses penanaman. Sebelumnya, Balai Besar KSDA Papua telah melakukan komunikasi intensif dengan mereka. Hasilnya, telah terbangun kesepahaman bersama tentang pentingnya keberadaan dan keutuhan kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop.

Pelibatan masyarakat ini didasari 10 Cara Baru Kelola Kawasan Konservasi, bahwa masyarakat adalah subyek di dalam pengelolaan kawasan. Mereka yang telah menjalani hidup bersama alam adalah juru kunci di dalam proses pelestarian, juga pemanfaatan secara berkelanjutan. Masyarakat diharapkan dapat turut menjaga pertumbuhan tanaman hingga masa yang akan datang. Sekitar satu bulan ke depan akan dilakukan penyulaman dengan persiapan bibit sebanyak 2100 batang. Masyarakat diharapkan dapat memaksimalkan peran menjaga sampai semua bibit tumbuh dewasa.

Pada kesempatan ini, Kepala Balai Besar KSDA Papua, Edward Sembiring, S.Hut., M.Si., menyampaikan terimakasih kepada Pimpinan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Papua, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, instansi terkait, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan segenap lapisan masyarakat yang terus mendukung pengelolaan Kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloop.

“Saya mengajak semua pihak, mari menjaga kelestarian Cagar Alam Pegunungan Cycloop, yang sudah memberikan kehidupan bagi kita semua. Kita jaga Cycloop, Cycloop jaga kita,” ungkap Edward. []

Sumber : Balai Besar KSDA Papua   

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini