Cerita Telaga Tambing di Tengah Pandemi Covid-19

Jumat, 08 Mei 2020

Sedoa,  6 Mei 2020.  Rano Kalimpa’a atau yang biasa dikenal dengan Telaga Tambing oleh wisatawan lokal merupakan salah satu obyek wisata alam di kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) yang cukup populer di Kota Palu dan sekitarnya. Menyajikan panorama alam danau yang indah dan udara sejuk khas pegunungan. Obyek wisata ini dikunjungi rata-rata 500-1.000 wisatawan tiap akhir pekannya. Bahkan jumlah pengunjung pada momen tertentu dapat melebihi kapasitas daya tampung obyek wisata tersebut. Berdasarkan studi yang dilakukan bersama mitra Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTNLL), daya tampung (Carrying capacity) obyek wisata tersebut adalah 500-600 pengunjung/hari.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini pemerintah pusat maupun daerah mengeluarkan peraturan dan kebijakan, antara lain social dan physical distancing. Telaga tambing merupakan obyek wisata yang sedang “naik daun” merupakan pusat berkumpulnya kegiatan wisata masyarakat kota Palu dan sekitarnya terutama pada akhir pekan.

Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu sebagai pengelola kawasan wisata ini turut mendukung pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam upaya mencegah penyebaran virus corona khususnya di wilayah Sulawesi Tengah. Upaya BBTNLL dalam pencegahan penyebaran covid-19 melalui surat Kepala Balai Besar TNLL nomor : PG.249/IV-T.5/TK/03/2020 tanggal 27 Maret 2020 yang sekaligus dipublikasikan ke media massa dan media sosial dinyatakan bahwa obyek wisata yang berada di TNLL tersebut ditutup dari kegiatan wisata/kunjungan sampai waktu yang akan diumumkan selanjutnya.

Semenjak 41 hari sejak dikeluarkannya pengumuman oleh Kepala BBTNLL terpantau melalui media sosial resmi BBTNLL maupun call center masyarakat kerap menanyakan dan “update” terkait penutupan obyek wisata Rano Kalimpa’a (Telaga Tambing). “Kerinduan” ini tentunya bukan tanpa alasan karena telaga tambing merupakan salah satu wadah bagi rasa kekeluargaan, persahabatan, bahkan cinta terhadap lingkungan yang dikemas bersama keanekaragaman hayati seakan menjadi paket komplit bagi wisatawan sebagai tempat melepas kepenatan setelah sepekan bekerja atau beraktivitas.

Penuturan Kepala Balai Besar TNLL Jusman bahwa “di tengah pandemi wabah Covid-19 tentu kita berada dalam situasi yang sulit, namun ada hikmah dibalik semua ini bahwa alam juga perlu melakukan pemulihannya. Seiring dengan berakhirnya wabah ini, pemulihan alam juga nantinya akan memberikan manfaat bagi manusia seperti terciptanya kondisi udara yang bersih dan rantai ekosistem akan pulih”.

Lebih lanjut Jusman menyampaikan bahwa selama masa penutupan lokasi wisata di kawasan TNLL, kita dapat tetap melakukan kegiatan baik pengamanan, perlindungan maupun pengawetan keanekaragaman hayati dan menghimbau agar personil di lapangan tetap beraktivitas namun tetap memperhatikan protocol Kesehatan dalam pencegahan Covid-19.

Aktivitas di destinasi wisata tersebut selama masa penutupan sebagian besar dilakukan oleh personil Resort Tongoa yang ditugaskan secara bergantian melakukan piket dengan sistem work from home melakukan tugas rutin seperti patroli di sekitar lokasi, membersihkan lokasi wisata tersebut dan melakukan kegiatan penanaman pohon di sekitar lokasi Telaga tambing, seperti pohon jenis Leda (Eucalyptus deglupta) yang sumber bibitnya dari Kebun Bibit Resort Tongoa.

Seperti menyambut sahutan “kerinduan” para wisatawan Rano kalimpa’a, petugas di lokasi tersebut juga merasakan sesuatu yang berbeda, dimana hampir setiap akhir pekan tak ada waktu untuk jeda dalam melayani pengunjung yang datang, bukan hanya itu silaturahmi dan senda gurau menjadi sesuatu yang dirindukan. Akan tetapi dari sisi lain, “keributan” yang biasa didominasi oleh suara manusia kali ini terdengar lebih alami dengan dominasi suara burung-burung dan satwa lain yang juga mendiami lokasi wisata tersebut.

“Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam" - R.A. Kartini. Semoga kita dapat melalui pandemi Covid-19 ini dan selalu dalam lindungan Tuhan YME. Salam lestari.

Sumber : Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini