Senin, 05 Juni 2017
Padua Mendalam, 5 Juni 2017. Pelaksanaan Pelatihan Pembudidayaan Tanaman Aren dilaksanakan selama 1 hari, yaitu pada tanggal 05 Juni 2017 di Kantor Seksi PTN Wil. III Padua Mendalam untuk lingkup internal Staff BBTNBKDS. Pelatihan ini diharapkan menjadi pioneer untuk menyampaikan hasilnya kepada masyarakat yang berada di wilayah penyanggah masing-masing. Peserta pelatihan berjumlah 10 orang terdiri dari Staff dari Bidang PTN Wilayah I Mataso berjumlah 4 orang dan Staff dari Bidang PTN Wilayah II Kedamin berjumlah 6 orang. Pelatihan tersebut dibagi menjadi dua sesi, sesi yang pertama adalah pemberian materi dan sesi kedua adalah praktik. Pada pelatihan ini, Paktik yang dilakukan adalah pencampuran median tanam, pengisian polibang, serta peletakan benih aren yang telah berkecambah kedalam polybag yang berjumlah 1.500 benih. Rencananya setelah siap untuk ditanam bibit tersebut akan di distribusikan ke desa – desa yang berada di sekitar wilayah penyangga TNBK dengan maksud meningkatkan pendapatan masyarakat.
Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama BBTNBKDS degan Sintang Orangutan Centre (SOC), dengan instruktur dan benih kecambah aren yang didatangkan langsung dari Tomohon-Sulawesi Utara. Kedepannya, diharapkan wilayah-wilayah penyanggah TNBK terutama yang termasuk kedalam Bidang PTN Wilayah I Mataso dan Bidang PTN Wilayah II Kedamin dapat di jadikan sentra pemberdayaaan produksi gula aren dan gula semut aren secara tradisional untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal di daerah penyanggah.
Aren merupakan jenis tanaman tahunan yang berukuran besar. Pohon aren adalah salah satu jenis dari kelompok tumbuhan palma yang memproduksi buah, nira dan pati atau tepung di dalam batang. Hasil produksi aren ini semuanya dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi. Hampir Semua bagian pohon aren bermanfaat dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, baik bagian fisik seperti daun aren dapat di gunakan untuk pembuatan sapu lidi, daun muda untuk membuat ketupat, Pelindung pelepahnya dapat menjadi sapu ijuk, maupun bagian produksinya seperti daging buah aren yang masih muda dapat dikonsumsi atau yang sering disebut sebagai kolang-kaling, pada batang aren juga dapat diambil zat pati/sagunya dan nira aren hasil dari tandan bunga yang telah disadap yang dapat dijadikan gula aren. Adapun gula aren (gula merah batang) itu sendiri terbentuk melalui proses nira yang dimasak sampai mengental kemudian didinginkan. Selain gula aren, nira tersebut juga dapat dijadikan produk ‘gula semut’ yang berasal dari nira yang dimasak hingga membentuk seperti Kristal kecil-kecil.
Sumber Info : Balai Besar TN Betung Kerihun dan Danau Sentarum
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0