Kawasan Tutup Berikan Kebebasan kepada Satwa

Senin, 20 April 2020

Ende, 20 April 2020. Penutupan kawasan TN Kelimutu yang telah dilakukan sejak 22/3 untuk mencegah penularan dan perkembangan pandemi virus corona (Covid-19) ternyata juga memberikan dampak pada ekosistem di TN Kelimutu teritama kebebasan satwanya, sebagaimana yang terjadi di kota-kota di dunia yang melakukan penghentian aktifitas warganya (lockdown).
Hasil pemantauan petugas TN Kelimutu, kondisi yang ada benar-benar memberikan kebebesan kepada satwa terutama ayam hutan untuk bergerak bebas dilingkungan yang biasa banyak dilintasi manusia untuk berwisata.
Petugas melihat beberapa ekor Ayam Hutan yang berkeliaran di jalan setapak menuju puncak TN Kelimutu. Hal ini menarik karena sebelumnya Ayam Hutan sulit dilihat oleh Petugas ataupun Pengunjung di areal TN Kelimutu. Petugas bahkan mengabadikan satwa ini. Selain itu petugas juga menemukan bekas sarang Ayam Hutan yang telah dierami di jalur trekking menuju danau pada beberapa hari sebelumnya.
Ayam Hutan di TN Kelimutu adalah jenis Ayam Hutan Hijau (Gallus varius) merupakan satu dari tiga spesies ayam hutan asli Indonesia. Ayam Hutan Hijau tersebar hanya di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara saja dengan habitatnya pada tanah terbuka atau di pinggiran hutan. Ayam Hutan Hijau umumnya ditemui di wilayah dengan ketinggian 1.500 sampai dengan 3.000 mdpl.
Ayam hutan hijau memiliki ukuran panjang 60 cm pada ayam jantan dan 42 cm pada ayam betina. berbeda dengan ayam hutan merah, ayam hutan hijau memiliki jengger yang tidak bergerigi. Jenggernya berbentuk membulat pada bagian tepi, berwarna merah dan kebiruan di bagian tengah.
Pada pagi dan sore ayam akan mencari makanan berupa biji-bijian, pucuk rumput dan daun, serta serangga. Ayam hutan hijau hidup berkelompok yang terdiri dari 2 hingga 7 anggota.
Di kawasan TN Kelimutu keberadaan ayam hutan ini umumnya di jalan trekking, tangga parkiran dan jalur emergency. Hanya karena tingginya aktivitas manusia sehingga mereka biasa bersembunyi di hutan sekitar areal wisata kawasan TN Kelimutu. 

Sumber: Balai Taman Nasional kelimutu dan Rimbakita.com

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini