Selasa, 11 Februari 2020
Sabuhur, 3 Februari 2020 – Kepala Balai KSDA Kalimantan Selatan, Dr. Ir. Mahrus Aryadi, M.Sc melakukan kegiatan monitoring dan pengawasan kegiatan penanaman dalam rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (DAS IPPKH) di Kawasan Konservasi Suaka Margasatwa Pelaihari. Turut serta dalam kegiatan tersebut KSBTU Balai KSDA Kalsel, Suwandi, S.Hut, M.A., Kepala SKW I Pelaihari Mirta Sari, S.Hut, M.P, Manajer PT Inhutani III Ir. Rahmanadi serta Tim Resort SM. Pelaihari. Monitoring dan pengawasan kegiatan Rehab. DAS di SM Pelaihari untuk mengetahui persentasi tumbuhnya tanaman dan sejauh mana pelaksanaan fisik berjalan serta kendala yang dihadapi selama periode penanaman (P1).
Kegiatan Rehabilitasi DAS merupakan kewajiban Pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) sesuai dengan Peraturan Menteri LHK No.89/MenLHK/Setjen.1/11/2016 tentang Pedoman Penanaman Bagi Pemegang IPPKH dalam Rangka Rehabilitasi DAS. Ada dua lokasi Rehabilitasi DAS yang dimonitoring oleh Kepala Balai KSDA Kalsel beserta tim. Pelaksana Rehab. DAS tersebut adalah PT. Adaro Indonesia seluas 510 Ha dan CV. Banua tuntung Pandang seluas 110 Ha.
Lokasi pertama yang ditinjau adalah Kegiatan Rehabilitasi DAS oleh PT Adaro Indonesia (2018-2020) blok II wilayah Sabuhur-Swarangan Kecamatan Jorong dimana PT Inhutani III selaku vendor pelaksana. Pada blok ini Terdapat 11 (sebelas) petak tanam dengan Jenis Tanaman yang ditanam yaitu Cemara Laut, Ketapang, Nyamplung, Kelapa, Galam, Pulai, Jabon dan Belangeran. Ir. Rahmanadi selaku Manajer PT Inhutani III menyampaikan bahwa persentase tumbuh tanaman berdasarkan penilaian dari RLI untuk Petak 1 – 6 sebesar 50 %. Sedangkan untuk wilayah hutan pantai, petak 7 -11 persentase tumbuh sebesar 30 % sehingga banyak diperlukan penyulaman kembali. “Musim kemarau panjang serta beberapa kesalahan teknis merupakan penyebab banyaknya tanaman yang mati” ujar Rahmanadi. Menanggapi hal tersebut Kepala Balai KSDA Kalsel Dr. Ir. Mahrus Aryadi menyampaikan perlu adanya pengendalian, pengamanan dan pengawasan yang lebih ekstra terhadap tanaman yang sudah ditanam, baik metode drone maupun groundcheck sehingga tanaman yang ditanam persentase tumbuhnya bisa dihitung secara cepat dan valid. Perlu usaha keras dari vendor untuk mencapai standar tumbuh minimal sebesar 75 %.
Lokasi Selanjutnya adalah Kegiatan Rehabilitasi DAS oleh CV. Banua Tuntung Pandang (2019-2021) dengan vendor pelaksana adalah PT Anugerah Hijau Lesrari (AHL). Jenis tanaman yang ditanam yaitu Cemara Laut, Waru Laut, Ketapang, Rambai, Galam dan Bakau. Dari hasil monitoring dan pengawasan oleh Balai KSDA Kalsel persentase tumbuh tanaman sebesar 80 %. Kepala Balai KSDA Kalsel Dr. Ir. Mahrus Aryadi, M.Sc mengharapkan tanaman yang ditanam dapat tumbuh dengan baik dan diperlukan pengawasan dan pengamanan yang lebih ekstra sehingga dapat menekan persentase kematian tumbuhan agar bisa dipertahankan persentasi hidup tanamannya. (ryn)
Sumber : Akhmad Fauzan, S.Hut - Penyuluh Seksi Konservasi Wilayah I Pelaihari Balai KSDA Kalimantan Selatan
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0