Senin, 10 Februari 2020
Mataram, 10 Februari 2020. Rencana pembangunan Kereta Gantung Rinjani (KGR) yang mengambil lokasi disekitar Gunung Rinjani bergulir seperti bola salju menuai pro dan kontra di masyarakat. Dari hasil koordinasi Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dengan Kadis LHK Prov NTB diperoleh informasi sebagai berikut :
1. Pembangunan KGR sudah sejak tahun 2016 direncanakan dan menuai pro dan kontra.
2. Rencana pembangunan KGR berada di luar kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Rinjani lebih tepatnya berada di kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Rinjani Barat, Tastura dan Pelangan.
3. Perizinan pembangunan KGR tersebut menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi NTB dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB dan sejauh ini telah mendapatkan izin prinsip dari Dinas LHK NTB.
4. Proses kedepan akan melibatkan semua stakeholder dalam melakukan kajian baik dari segi ekologi, geologi, ekonomi dan sosial
5. Nama Kereta Gantung " Rinjani " murni hanya dipakai sebagai Branding dan tidak menyatakan bahwa Kereta Gantung tersebut akan di rencanakan di Kawasan TNGR.
Keberadaan Taman Nasional Gunung Rinjani selama ini telah menjadi magnet yang menghadirkan wisatawan untuk melihat dan menikmati keindahannya juga menjadi penyangga kehidupan baik dari sisi Ekologi, Ekonomi dan Sosial bagi masyarakat Lombok. Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani telah menjadi sumber penghasilan bagi pelaku wisata di Lingkar Rinjani yang bekerja untuk menyediakan jasa bagi wisatawan baik luar dan dalam negeri. Tercatat sekitar 1.700 orang yang menggantungkan hidupnya dalam wisata pendakian di 4 (empat) jalur resmi yaitu Sembalun, Timbanuh, Aikberik dan Senaru.
Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Rinjani
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0