Mengenal Reptil Lebih Dekat

Kamis, 06 Februari 2020

Jakarta, 5 Februari 2020. Balai KSDA Jakarta bersama Kelompok EKSATLI (Edukasi Satwa Liar, Tumbuhan, dan Lingkungan) dengan komunitas DEBAR (Dekat Bareng Reptil) pada hari ini (5/2) melaksanakan kegiatan sambang sekolah (Visit To School) di Komplek SDN Duri Pulo (01, 02, 03, 04, 05 & 10). Kegiatan sambang sekolah ini diikuti oleh pelajar kelas 5 dari setiap sekolah komplek SDN Duri Pulo, dengan jumlah kurang lebih 200 orang pelajar. Kegiatan sambang sekolah dilaksanakan di aula SDN 01 Duri Pulo Jakarta Pusat. Pada kesempatan ini Kepala Satuan Pelaksana Pendidikan Kecamatan Gambir beserta para kepala sekolah Komplek SDN Duri Pulo ikut serta menghadiri kegiatan sambang sekolah, yang mengambil tema “Mengenal Reptile Lebih Dekat”. Tema mengenai reptil dimaksudkan untuk memberikan pemahaman mengenai kejadian/isu terkait penemuan jenis reptile khususnya ular kobra yang sedang marak di masyarakat pada awal tahun 2020. Tujuan dari Kegiatan sambang sekolah untuk mengedukasi masyarakat khususnya anak-anak untuk lebih hati-hati jika menemukan ular.

Menurut Karina (Mahasiswa UNJ dari Anggota EKSATLI )“Terdapat dua jenis reptil yang berada dilingkungan sekitar kita, yaitu reptil berbahaya dan tidak berbahaya. Semua dapat ditangani jika menggunakan teknik penanganan yang benar”. “Menurut Permen 106 Tahun 2018 terdapat 37 reptil yang dilindungi dimana diantaranya adalah hewan reptil endemik seperti komodo tambah Alif (Mahasiswa UNJ dari Anggota EKSATLI).

Sembari memperkenalkan jenis reptil yang sering dijumpai masyarakat umum, Novandri juga menyelipkan beberapa fakta menarik bahwa garam tidak dapat mencegah ular untuk tidak mendekat, karna dalam kandungannya sendiri tidak dapat mempengaruhi ular tersebut. Lalu “Jika kalian membunuh ular, individu ular lainnya yang kalian bunuh itu tidak akan mengikuti kalian pulang.” ujar Novandri (Komunitas DEBAR) yang diiringi gelak tawa para peserta. Dengan hal ini, terkuak fakta bahwa untuk mengubah persepsi para pelajar terhadap ular, dari yang tadinya salah satu satwa yg berbahaya menjadi mengenal dan menerima ular sebagai salah satu bagian dari sebuah ekosistem alami. Tentu hal ini perlu adanya pengawasan guru dan para orang tua di rumah untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar baik disekolah atau dirumah, jika para pelajar menemukan hal tersebut baiknya melaporkan untuk dapat dievakuasi dan mendapatkan penanganan yang sesuai prosedur.

Widawati, S.Pd (Kepala Sekolah SDN Duri Pulo 01) mengatakan bahwa kegiatan ini sangat baik untuk menambah pengetahuan lebih kepada para pelajar untuk mengenal langsung satwa jenis reptile dan memberikan kesempatan yang besar bagi para peserta didik untuk melihat dan berkenalan dengan hewan yang merupakan salah satu hewan kunci dalam ekosistem yang seimbang.

Sumber : Sri Mulyani - Penyuluh Balai KSDA Jakarta & Rosita - EKSATLI 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini