Senin, 09 Desember 2019
Panyabungan, Desember 2019. Kegiatan survei okupansi harimau sumatera yang bertujuan untuk mengetahui wilayah hutan yang menjadi hunian dari satwa tersebut pada tahun 2019 ini dilakukan Balai Taman Nasional Batang Gadis. Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) sebagai salah satu Taman Nasional yang berada di Pulau Sumatera menjadi salah satu lokasi yang kawasannya masuk landskap utama harimau sumatera. Kawasan hutan di Taman Nasional Batang Gadis ini menjadi salah satu wilayah hunian harimau sumatera di mana keberadaan satwa kharismatik tersebut telah beberapa kali tercatat saat melakukan Survei dan pemasangan kamera jebak (camera trap). Beberapa konflik satwa yang melibatkan harimau sumatera juga pernah terjadi beberapa waktu lalu yang semakin menegaskan bahwa kawasan hutan Taman Nasional Batang Gadis merupakan salah satu landskap penting bagi satwa terancam punah ini. Sebanyak 5 kegiatan survei okupansi telah rampung dilaksanakan oleh Balai Taman Nasional batang Gadis dengan hasil temuan jejak yang beragam, ada yang menemukan jejak dari harimau sumatera pada lokasi survei dan ada juga yang tidak. Survei ke-4 yang dilakukan di hutan sekitar Desa Batahan Kecamatan Kotanopan yang berada di lokasi SPTN Wilayah II Kotanopan. Kontur lokasi survei ini cukup curam dan berbukit-bukit dengan kemiringan lebih dari 45?. Pada Survei ini berhasil mencapai 4 ulangan (4 Km) dengan 5 segmen tiap ulangan (Total 20 segmen).
Jumlah temuan sebanyak 4 tipe temuan yang terdiri dari 3 sosoran dan 1 kubangan. Satwa selanjutnya yang ditemuakan tanda-tandanya paling banyak adalah Helarctos malayanus (HUM) / Beruang Madu dengan 3 tanda berupa cakaran di pohon kemudian diikuti kijang dengan 2 tanda berupa tapak dan jenis kucing-kucingan dengan 2 tanda berupa cakaran di pohon. Satwa berikutnya yang paling sedikit dijumpai tanda keberadaannya yaitu masing-masing 1 tanda adalah Tapirus indicus (TAI) / Tapir Asia dengan tanda berupa kotoran dan Rhyticeros undulatus (RHU) / Julang Emas serta Galeopterus variegatus (GAV) / Kubung dengan Perjumpaan langsung. Untuk tanda tanda keberadaan dari Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) pada lokasi ini sepanjang 4 Km (4 ulangan) yang telah dilakukan tidak ditemukan. Beberapa faktor seperti jalur yang digunakan untuk Survei pada ulangan ke-1, dan ke-2 yang merupakan akses jalan masyarakat desa Batahan menuju ke perkebunan mereka bisa menjadi faktor tidak ditemukaanya tanda-tanda keberadaan dari Harimau sumatera. Kontur lokasi yang berbukit-bukit (Tor) dengan kemiringan cukup curam (>45?) juga menjadi sebab tidak ditemukaannya tanda-tanda keberadaan dari harimau sumatera tersebut. Dalam survei ini juga tercatat tanda-tanda keberadaan Tapir berupa kotoran yang mengindikasikan keberadaan satwa ini menyebar di kawasan hutan Taman Nasional Batang Gadis bahkan di lokasi yang curam dan berbukit sekalipun. Satwa lainnya yang ditemukan tanda-tandanya yaitu jenis kucing hutan kecil berupa cakaran di pohon. Uniknya temuan cakaran kucing hutan kecil ini hanya tercatat di ulangan ke-1 yang merupakan jalan masyarakat menuju kebun dan tidak ditemukan di lokasi lain bahkan di kawasan zona rimba TNBG di pertengahan ulangan ke-3 dan seluruh ulangan ke-4. Temuan mengejutkan lainnya yaitu perjumpaan langsung dengan satwa Julang emas yang merupakan salah satu jenis rangkong dilindungi sebanyak 2 ekor dan mamalia jenis Kubung (Tupai terbang) yang secara tiba-tiba melompat dan melayang dari satu pohon ke pohon lain tepat di depan tim survei. Temuan secara langsung Kubung ini cukup menarik karena berdasarkan catatan data mamalia sebelumnya keberadaan jenis kubung ini belum pernah terlihat secara langsung dan hanya berupa info dari masyarakat sehingga temuan ini sangat bermanfaat dalam memperbaharui data temuan satwa khususnya mamalia di Taman Nasional Batang Gadis.
Sumber : M. Zulfan Aris - Calon PEH Balai Taman Nasional Batang Gadis
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0