Wow, Tim Monitoring Berhasil Menemukan Sarang Cendrawasih Merah di Site Monitoring Cagar Alam Pulau Batanta Barat.

Selasa, 03 Desember 2019

Raja Ampat, 3 Desember 2019. Cenderawasih Merah (Paradisaea rubra) adalah satwa prioritas Balai Besar KSDA Papua Barat. Kegiatan monitoring Cenderawasih Merah telah dilakukan mulai tahun 2014 (baseline data) hingga tahun 2019 yang merupakan tahun terakhir kegiatan. Kegiatan monitoring Cenderawasih Merah bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan jumlah individu (populasi) burung Cenderawasih Merah pada site monitoring dan mengidentifikasi kondisi habitat burung cenderawasih merah pada site monitoring. Terdapat dua site monitoring Cenderawasih Merah yang berlokasi di Cagar Alam (CA) Pulau Batanta Barat dan CA Waigeo Barat.

Kegiatan monitoring populasi Cenderawasih Merah di CA Pulau Batanta Barat Kabupaten Raja Ampat dilaksanakan selama 10 hari pada tanggal 22 hingga 31 Oktober 2019. Monitoring dilakukan dengan menggunakan metode point transect (titik hitung) pada lima titik pengamatan dalam site monitoring. Pengamatan dilakukan menggunakan tiga kali ulangan pada setiap jalur dengan waktu pengamatan pagi (06.00-10.00) dan sore hari (15.00-18.00).

Berdasarkan kegiatan monitoring yang dilakukan didapatkan estimasi jumlah populasi cenderawasih merah di site monitoring CA Pulau Batanta Barat sebanyak 18 individu. Hasil tersebut menunjukkan adanya kenaikan jumlah populasi sebesar 157,14% dari baseline data pada tahun 2014. Kenaikan jumlah populasi tersebut didukung dengan adanya penemuan dua sarang Cenderawasih Merah pada titik pengematan 3.

Cenderawasih Merah di CA Pulau Batanta Barat membuat sarangnya dengan membuat lubang pada batang pohon. Cenderawasih Merah jantan akan membuat pelindung sarang yang nampak seperti pagar di muka sarang untuk melindungi sang betina dan telurnya dari predator dengan menggunakan ranting dan daun-daun kecil yang disusun dengan rapat. Pohon yang digunakan sebagai tempat bersarang cenderawasih belum dapat teridentifikasi jenisnya. Namun menurut masyarakat Papua Barat pohon tersebut disebut sebagai pohon cenderawasih, dikarenakan memang cenderawasih selalu bersarang pada 1 jenis pohon tersebut.

Penelitian dengan objek cenderawasih merah belum banyak dilakukan, terutama mengenai perilaku dan aktivitas hariannya. Menurut hasil pengamatan yang dilakukan pada kegiatan monitoring tahun 2019 di CA Pulau Batanta Barat ini terlihat bahwa pada akhir bulan oktober, cenderawasih merah sudah mulai melakukan aktivitas bersarang. Hal ini berbeda dengan hasil monitoring di CA Waigeo Barat pada waktu yang sama. Hasil monitoring di CA Waigeo Barat pada akhir bulan oktober menunjukkan bahwa cenderawasih merah masih dalam musim kawin.

Sumber : BBKSDA Papua Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini