Penanganan Konflik Orangutan Tapanuli di Desa Dolok Nauli 

Jumat, 15 November 2019

Tapanuli Utara, 15 November 2019. Rabu, 13 November 2019 Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Kepala Resort Pelabuhan Laut Sibolga, Bidang KSDA Wilayah II Pematang Siantar bersama KPH XI, YEL, Scorpion, OIC serta masyarakat Dusun Lobu Pining yang dipimpin langsung oleh Kepala SKW IV Tarutung, melakukan evakuasi terhadap 1 individu Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) berjenis kelamin jantan, berat 58 Kg dan diperkirakan berumur 24 tahun dalam kondisi sehat dan masih bersifat liar.

Berawal pada Senin, 28 Oktober 2019 pukul 16.10 Wib, Kepala Resort Pelabuhan Laut Sibolga dan Bandara Pinang Sori mendapat informasi dari warga Dusun Lobu Pining Desa Dolok Nauli Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara bahwa di dusun tersebut mereka melihat 1 (satu) ekor Orangutan diperkirakan jenis Orangutan Tapanuli. Kepala Resort langsung merespon informasi tersebut dan berkoordinasi dengan YEL dan Scorpion yang merupakan Mitra Balai Besar KSDA Sumatera Utara untuk penanganan satwa liar.

Tanggal 30 Oktober 2019 Tim turun ke lokasi sesuai yang diinformasikan oleh warga Dusun Lobu Pining. Sesampainya di lokasi, Tim berpatroli memantau pergerakan Orangutan di beberapa titik dibantu oleh masyarakat setempat. Tim tidak melihat Orangutan tersebut namun menemukan bekas makanan, berupa batang pisang, buah nangka dan sarang. Informasi dari masyarakat bahwa Orangutan tersebut sudah lebih dari satu bulan berada di sekitar dusun mereka.

ou taput1
Pemantauan Orangutan Tapanuli

Pada sore hari, masih di tanggal 30 Oktober 2019, Kepala Resort Pelabuhan Laut Sibolga kembali dihubungi oleh warga Dusun Lobu Pining yang melihat keberadaan Orangutan tersebut. Tim langsung ke lokasi dan menemukan Orangutan berada di jalan besar Tarutung-Sibolga, di atas pohon dengan ketinggian 4 Meter.

Selanjutnya pada Jumat 8 Nopember 2019, Tim YEL yang melakukan pemantauan terhadap Orangutan kembali melihat satwa tersebut. Penghalauan tidak langsung dilakukan karena keterbatasan personil baik BBKSDA Sumatera Utara, YEL, maupun Scorpion. Penghalauan juga harus dengan langkah-langkah yang tepat mengingat lokasi Orangutan ditemukan dengan habitatnya dipisahkan oleh Sungai Raisan, kebun, sawah dan jalan raya.

Pada Rabu 13 Nopember 2019, sekitar pukul 10.00 Wib, Kepala Resort Pelabuhan Laut Sibolga, KPH XI, YEL, Scorpion, OIC serta masyarakat Dusun Lobu Pining yang dipimpin langsung oleh Kepala SKW IV Tarutung melakukan monitoring dan penyelusuran keberadaan Orangutan. Sekitar pukul 17.15 Wib Orangutan ditemukan dan saat itu juga dilakukan evakuasi sebelumnya Orangutan dibius tembak dengan jenis ketamidin dan metomidin oleh Tim Dokter Hewan OIC.

ou taput2.PNG
Orangutan Tapanuli saat dibius

Karena sifatnya masih liar maka tim sepakat melepasliarkan Orangutan kehabitatnya. Sekitar pukul 19.58 Wib di hutan produksi terbatas yang berbatasan langsung dengan hutan lindung. Orangutan dilepasliarkan oleh : Lantas Hutagalung, Poltak Sinaga dari  pihak BBKSDA Sumatera Utara; Jeni, Demon, Rudi, Jonatan, Deden, Dana dari pihak OIC; Jhon Manurung, Rema Talambanua, Andri Sitompul dari pihak YEL; Sumabrata, Phai dari pihak Scorpion; Ronald Silalahi, Amir Hamzah Hasibuan dari pihak KPH XI; Mela Doli Hutagalung, Peser Hutagalung, Irno Sakti Hutabarat, Dani Lumbantobing dari pihak Masyarakat Lobu Pining.

Sumber : Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini