Pemberdayaan Masyarakat Kawasan Penyangga CA Teluk Kelumpang

Rabu, 06 November 2019

Kotabaru, 5 November 2019, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan, Dr.Ir. Mahrus Aryadi. M.Sc mengunjungi Desa Karang Payau Kecamatan Kelumpang Hulu Kabupaten Kotabaru. Desa ini berdampingan dengan CA Teluk Kelumpang. Desa Karang Payau ini dibina sejak tahun 2018 dan pada kesempatan akhir tahun ini kembali mendapat suntikan dana dari Kementerian Lingkungan Hutan dan Kehutanan yang disampaikan langsung oleh Kepala Balai KSDA Kalsel, didampingi Nikmat Hakim Pasaribu.S.P, M.Sc, Achmad Nabawi, Eddy Kurniawan Astanto dan tim.

Kepala Desa Karang Payau Arbani S.Ap berharap dengan adanya bantuan ini kelompok Harapan Makmur yang semuanya perempuan dapat mengembangkan hidrophonik dan kolam ikan yang sudah dikelola agar hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan berharap menjadi contoh untuk desa-desa sekitarnya. Arbani juga tak lupa menyampaikan harapan lain kepada BKSDA untuk mengajak anggota kelompok melakukan study banding ke tempat yang sudah berhasil agar ilmu yang mereka dapat bisa diaplikasikan dikelompoknya.

Kepala Balai KSDA Kalsel menyampaikan terima kasih kepada Kepala Desa telah menerima dan mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan baik. Tujuan kegiatan ini adalah agar terjalinnya komunikasi antara masyarakat desa penyangga dengan BKSDA. Aparatur selalu hadir didesa yang berbatasan langsung dengan kawasan konservasi. Bantuan ini diharapkan menjadi penggerak bagi pengembangan kedepannya. Dijelaskan bahwa keuntungan yang didapat tidak harus berupa uang, paling tidak bisa membantu keperluan didapur untuk sekeluarga.

Hasil diskusi dengan anggota kelompok antara lain:

  1. Masyarakat telah menikmati hasil tanaman hidrophonik berupa daun seledri, sawi dan kangkung. Beberapa anggota kelompok sudah ada yang mulai menjual hasilnya.
  2. Hasil dari kolam ikan nila masih dipanen untuk keperluan sehari-hari.
  3. Secara sosial budaya mereka mengatakan jadi lebih sering bertemu dan berkomunikasi antar anggota.
  4. Perasaan senang untuk mengisi waktu luang, terutama sewaktu memberi makan ikan.

Beberapa masalah yang dihadapi saat ini yaitu kalom ikan yang digangu oleh Burung Hantu, dan kadar asam dari air cukup tinggi.

Sebagai pengembangan usaha kelompok, telah disampaikan bantuan dana sebesar Rp. 22 juta, yang akan digunakan untuk budidaya ikan nila dan bibit tanaman hidroponik. Diharapkan tambahan dana ini bisa meningkatkan produktifitas usaha yang sudah dilakukan. Monitoring dan Evaluasi akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2020. (ryn)

Sumber : Maulinda, S.Hut - Staf Seksi Konservasi Wilayah III Batulicin Balai KSDA Kalimantan Selatan

2WhatsApp Image 2019-11-06 at 07.23.53

 

3WhatsApp Image 2019-11-06 at 07.24.14

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini