Orangutan kembali dilepasliarkan di Taman Nasional Betung Kerihun

Senin, 04 November 2019

Padua Mendalam, 31 Oktober 2019. Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) bekerjasama dengan Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang (YPOS) telah melepasliarkan lagi orangutan sebanyak 3 (tiga) individu berjenis Pongo Pygmaeus di Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun.

Ketiga individu yang dilepasliarkan kali ini adalah 1 individu remaja betina bernama “Digo” dan 1 individu betina dewasa bernama “Putri Tanjung” beserta anaknya bernama “Liesjhe” yang telah dievaluasi dengan seksama baik dari sisi medis maupun dari aspek tingkahlakunya. Ketiga individu tersebut telah lulus seleksi di Sekolah Hutan Tembak milik YPOS dan memenuhi kondisi ideal  untuk menjalani tahap pelepasliaran.

“Orangutan yang didapat dari hasil sitaan ini telah dikarantina selama 3 bulan dan telah melakukan medical screen pertama di pusat rahabilitas untuk memastikan tidak ada penyakit dan infeksi menular sehingga bisa kita release pada hari ini” tegas Waluyo Jati Selaku Tim Medis.

Pelepasliaran kali ini merupakan pelepasliaran putaran ke-5 (lima) di Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun Sub DAS Mendalam. Mulai dari tahun 2017 sampai dengan pertengahan awal tahun 2019 kemarin sudah dilakukan pelepasliaran sebanyak 8 (delapan) individu, dengan pelepasliaran kali ini berarti jumlah Orangutan yang telah dilepasliarkan bertambah menjadi 11 (sebelas) individu.

Maggi sapaan akrabnya yang merupakan Donatur asal Belanda ini mengaku sangat beruntung dapat mengantarkan ketiga OrangUtan dan melihat hutan Betung Kerihun “saya merasa beruntung berada disini” jelasnya. Dia juga berharap suatu saat nanti bisa kembali ke Betung Kerihun.

Kegiatan pelepasliaran ini merupakan upaya untuk meningkatkan jumlah populasi orangutan yang sudah terancam punah dan memperkuat perlindungan dan pengamanan kawasan di lokasi tempat pelepasliaran orangutan tersebut.

Kepala Balai Besar TNBKDS Ir. Arief Mahmud, M.Si menjelaskan bahwa Peran Orangutan merupakan fungsi penting ekosistem hutan yang keberadannya sudah terancam punah, sehingga kita perlu bekerjasama antar stakeholder yang terkait untuk menjaga keberadaannya dengan cara sosialisasi, kampanye dan penyadartahuan kepada masyarakat luas agar pelestarian populasi dan habitat orangutan tetap terjaga.

Pada Pelaksanaan kegiatan pelepasliaran ini dihadiri YPOC bersama hampir 60 rekan dari Balai Besar TNBKDS, BKSDA Seksi Wil.2 Sintang dan Donatur dari Belanda yaitu OrangUtan Rescue serta Weesaapjes dan tokoh masyarakat yang berada di Sub DAS Mendalam.

Sumber: Balai Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini