Kamis, 31 Oktober 2019
Kamis, 31 Oktober 2019 - Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) memiliki 3 tipe ekosistem/habitat, yakni : ekosistem pegunungan rendah (1000-1500 m dpl); pegunungan atas (1500-2400 m dpl); dan pegunungan sub alpins (diatas 2400 m dpl). Merupakan habitat dari beraneka ragam flora maupun fauna. Total jenis tumbuhan di TNGMb tingkat pohon sebanyak 35 spesies, 8 spesies Perdu, dan 28 spesies Semak, serta 23 spesies Tumbuhan Bawah (Statistik TNGMb, 2017). Beberapa flora yang belum banyak diketahui adalah kelompok anggrek. Anggrek termasuk di dalam suku Orchidaceae, yang memiliki jumlah jenis terbesar di Dunia yaitu 25.000 jenis, sedangkan di Indonesia memiliki kurang lebih 5.000 jenis.
Keanekaragaman flora anggrek beradasarkan Inventarisasi Anggrek di kawasan TNGMb pada awal tahun 2015 telah dijumpai 15 (lima belas) jenis, yaitu :Arundina graminifolia (D.Don.) Hochr, Appendicula alba Bl, Appendicula angustifolia Bl, Bulbophyllum flavescens (Bl.) Lindl, Coelogyne miniata (Bl) Lindl, Dendrobium saggitatum J.J.Sm, Dendrobium crumenatum Sw, Flickingeria grandiflora, Habenaria multipartita Bl, Liparis pallida (Bl) Lindl, Maloxis khobi J.B.Comber, Oberonia similis (Bl.) Lindl, Paphiopedilum javanicum (Reinw. Ex Lindl.) Pfitz, Pholidota carnea (Bl) Lindl, dan Spathoglottis plicata Bl.
Flickingeria grandiflora / Appendicula alba / Appendicula angustifolia
Habenaria multipartita / Maloxis khobi / Bulbophyllum flavescens / Paphiopedilum javanicum
Dendrobium saggitatum / Dendrobium crumenatum / Oberonia similis
Kondisi habitat di lokasi perjumpaan anggrek cukup beragam, dari ketinggian 1.500 sampai dengan 2.500 mdpl. Jenis vegetasinya antara lain : Pinus, Puspa, Senggani, Kesowo, Kecubung, Acasia dekuren, Tembelekan Lantana camara, Pakis, Daun sendok Plantago asiatica, Paku tiang Alsophila glauca, dan Lumut janggut Usnea barbata, serta vegetasi pegunungan atas seperti rumput Savana, Eidelweiss, Manisrejo, dan Kemlandingan gunung.
Petugas TNGMb (PEH) melalui kegiatan teknis pengambilan data potensi kawasan (flora dan fauna) dalam Grid dan monitoring Pemulihan Ekosistem di kawasan TNGMb tahun 2017 – 2018, serta hasil penilitian/magang mahasiswa (UNS, UGM, IPB dan lainnya) menghasilkan perjumpaan baru spesies anggrek di hutan TNGMb. Penelitian saudara Gilang D.N mahasiswa Biologi UNS pada bulan Mei – Juni 2018 menjumpai 18 jenis anggrek, dengan jenis baru dari data 2015 sebanyak 7 jenis yaitu : Cheirostylis sp, Coelogyne longifolia (Bl.) Lindl, Eria multiflora (Bl.) Lindl, Habenaria tosariensis J.J.Sm, Liparis javanica J.J.Sm, Phreatia sulcata (Bl.) J.J.Sm, dan Taeniophyllum glandulosum Bl.
Cheirostylis sp / Coelogyne longifolia / Eria multiflora
Habenaria tosariensis / Liparis javanica / Phreatia sulcata / Taeniophyllum glandulosum
Potensi kehati jenis anggrek di TNGMb ini kedepannya sangat diperlukan kegiatan penelitian yang lebih lengkap lagi dari pihak akademisi/perguruan tinggi untuk pengembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut dan sebagai rekomendasi kegiatan konservasi jenis di wilayah TNGMb.
Potensi kekayaan flora anggrek di hutan TNGMb dari hasil inventarisasi dan penelitian yang telah dilakukan, total ditemukan 22 spesies anggrek, yaitu :
Sumber: : Jarot Wahyudi, S.Hut, M.URP - Balai TN Gunung Merbabu
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0