Penguatan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat Mitra Konservasi SM. Kuala Lupak

Kamis, 24 Oktober 2019

Tabunganen, 22 Oktober 2019 − Bertempat di Aula Kantor Camat Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala, telah dilaksanakan kegiatan penguatan kapasitas kelembagaan kelompok Masyarakat Mitra Konservasi (MMK). Kegiatan ini bertujuan agar kelompok masyarakat mitra konservasi yang telah dibentuk pada bulan Agustus 2019 itu agar lebih kuat dan solid, memperkuat rasa kebersamaan kelompok serta membangun mimpi bersama untuk kehidupan masyarakat dan lingkungan yang lebih baik.

Dalam kegiatan tersebut menghadirkan 2 orang narasumber yaitu Kepala BKSDA Kalsel Dr. Ir. Mahrus, M.Sc dan Camat Tabunganen Khairani, S.AP  dengan moderator  Kepala SKW II Banjarbaru, M. Ridwan Effendi, S.Hut, M.Si.

Kegiatan ini dihadiri 30 orang peserta dari Kelompok Mitra Konservasi” Mandiri Bersama” Desa Sungai Telan Besar dengan ketua kelompok H. Nurdin dan Kelompok Mitra Konservasi ” Suka Maju ” Desa Kuala Lupak dengan ketua kelompok Jawase.

2WhatsApp Image 2019-10-23 at 18.16.21

Dalam paparanya Camat Tabunganen sangat berterima kasih kepada BKSDA Kalsel serta mendukung kegiatan kemitraan konservasi di Suaka Margasatwa Kuala Lupak dan meminta kepada kelompok mitra konservasi untuk secara sungguh-sungguh dalam menjalankan kegiatan kemitraan dengan mematuhi segala peraturan perundanganya.

Sementara Kepala BKSDA Kalsel dalam paparannya lebih menekankan kepada azas kelembagaan, yaitu: kerja Bersama, saling Memperkuat, saling Memerlukan dan saling Menguntungkan. Keempat azas ini harus dimiliki oleh seluruh anggota kelompok agar tujuan yang ingin dicapai bisa terwujud dan berdampak kepada aspek sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan lingkungan SM Kuala Lupak. Penguatan kelembagaan memuat norma dan aturan yang disepakati bersama, hak dan kewajiban pengurus dan anggota kelompok serta mekanisme hubungan kerja.

3IMG_0400

Lebih lanjut Dr. Mahrus berharap agar kerjasama yang akan diwujudkan antara BKSDA Kalimantan Selatan dengan kedua Kelompok Mitra Konservasi tersebut harus memegang prinsip kesetaraan, persahabatan, kesetiaan, kejujuran dan saling percaya. Prinsip-prinsip tersebut mesti dipegang teguh oleh kedua belah pihak sehingga keberlanjutan kegiatan akan terjaga dan tujuan bersama dapat tercapai. Kemitraan konservasi dalam rangka pemulihan ekosistem yang dilaksanakan di SM Kuala Lupak dengan Model Baparuan sistem silvofisheri dapat menyelesaikan konflik tenurial sekaligus memulihkan ekosistemnya.

 

Sumber: Balai KSDA Kalimantan Selatan

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini