Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang Oleh TN Bunaken

Rabu, 09 Oktober 2019

Poopoh, 7 Oktober 2019 - Balai Taman Nasional Bunaken khususnya Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II melakukan transplantasi karang di perairan Desa Poopoh tepatnya di Dive spot Malcolm. Jenis karang yang ditransplantasi sebagian besar adalah genera Acropora. Metode yang diimplementasikan dalam transplantasi karang ini adalah Mars Accelerated Coral Reef Restoration System (MARRS). Metode MARRS ini mengembangkan struktur rangka besi berbentuk laba-laba sebagai tempat mengikatnya fragmen karang.

Kegiatan transplantasi karang ini dihadiri stakeholders antara lain Kecamatan Tombariri, Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Kapolsek Tombariri, Danramil 1302-07 Tombariri, Anggota TNI Angkatan Laut, Dosen Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara, KPH Unit V, Dinas Lingkungan Hidup Kab. Minahasa, Kepala Desa Poopoh, Kelompok Nelayan Cahaya Trans dan masyarakat sekitar Desa Poopoh.

  

Dr. Jocelien Renny Makalew, M.Si selaku Kepala Seksi Wisata Budaya, Alam, dan Penata Buatan Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Utara menyatakan dalam sambutannya mendukung kegiatan transplantasi karang ini dan mengajak masyarakat untuk ikut serta menjaga dan melestarikan ekosistem terumbu karang yang ada di perairan Poopoh. Terumbu karang yang terjaga kelestariannya akan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Desa Poopoh.

Kepala Balai TN Bunaken, Dr. Farianna Prabandari, S.Hut., M.Si menyatakan bahwa kegiatan transplantasi karang merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang diselenggarakan oleh Balai TN Bunaken yang erat kaitannya dengan 3 fungsi TN Bunaken yaitu Perlindungan, Pengawetan, dan Pemanfaatan. Kegiatan transplantasi karang ini perlu dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak agar ekosistem terumbu karang yang direhabilitasi dapat meningkat persentase tutupan karangnya sehingga ikan-ikan penghuni karang akan berdatangan. Ikan-ikan penghuni karang inilah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Sebanyak 75 media rangka besi laba-laba yang berisi kurang lebih 900 fragmen Acropora berhasil diletakan di lokasi penyelaman Malcolm. Menurut Kepala Seksi PTN II Hendrieks Rundengan, SP proses transplantasi karang tidak berakhir disini, kami akan melakukan monitoring secara berkala terhadap fragmen karang serta mengganti fragmen karang yang lepas maupun mati, sekaligus dan memonitor sejauh mana pertumbuhannya.

 

Kedepan kami akan upayakan dalam transplantasi untuk menciptakan habitat baru bagi perikanan dan wisatawan dapat mengadopsi serta turut serta menanam karang, tutup Hendrieks.

 

 

Sumber : Stella A. Puteri (Penyuluh Kehutanan) - Balai TN Bunaken

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini