Inisiasi Gerakan Nasional

Senin, 07 Oktober 2019

Mataram, 6 Oktober 2019 - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi lokasi ke-3 untuk Gerakan Nasional "Pilah Sampah Dari Rumah" yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaui Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3).

Kegiatan dilaksakan pada hari Minggu 6 Oktober 2019 di Monumen Bumi Gora Taman Udayana Mataram yang bertepatan dengan program mingguan Pemerintah Kota Mataram "Car Free Day" di Jalan Udayana. Rosa Vivien Ratnawati, S.H., M.Sc. selaku Dirjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan hadir dalam kegiatan yang juga turut didampingi rombongan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan antara lain Novrizal Tahar, S.T., M.Si. (Direktur Pengelolaan Sampah), Dr. Ir Haruki Agustina, M.Sc (Direktur Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3) dan Drs. Rijaluzzaman (Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Bali & NusaTenggara). Tak ketinggalan juga UPT KLHK di Provinsi NTB yakni Balai KSDA NTB oleh Ir. Ari Subiantoro, M.P., Balai TN Rinjani dan BPDAS HL Dodokan Moyosari melalui Kepala Balai, KSBTU dan staf juga turut hadir memeriahkan kegiatan.

Sementara itu dari Pemerintah Provinsi NTB dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB Ir. MADANI MUKAROM B.SC.F, M.SI. beserta OPD terkait. Tak lupa para siswa-siswi SMP di Kota Mataram beserta guru dan wali murid.

"Pagi ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Ibu Wakil Gubernur (Provinsi NTB) mengajak seluruh Warga Provinsi NTB terutama Warga Kota Mataram untuk sama-sama kita pilah sampah, Setuju?" ujar Rosa Vivien Ratnawati, S.H., M.Sc. dalam pembukaan dihadapan peserta kegiatan.

Lokasi acara juga diadakan "Pameran Sampah" yang dipenuhi stand-stand para pelopor pengelola sampah di Provinsi NTB, khususnya Kota Mataram. Dengan Prinsip "Reduce, Reuse and Recycle", peserta pameran mencoba memamerkan kreatifitas hasil kerajinan dari sampah yang bisa kembali digunakan, bahkan beberapa bernilai ekonomi untuk bisa dijual kembali. Seperti contohnya hiasan untuk dekorasi ruangan berbentuk bunga yang dibuat dari rangkaian botol plastik bekas minuman, celemek yang dibuat dari rangkaian bungkus bekas sabun cuci, termasuk juga bagaimana cara menumbuhkan bakteri kompos yang mampu "memakan" dan menguraikan sampah organik rumah tangga dalam waktu singkat untuk kemudian hasilnya bisa kembali dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman.

Pada prinsipnya, Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah menekankan konsep reuse (gunakan kembali), reduce (kurangi) dan recycle (daur ulang). Dan ini menghasilkan ide bahwa sampah rumah tangga masih memiliki manfaat, tidak semua harus berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Sebagai beberapa contoh, pertama Reuse (gunakan kembali) dimana dimulai menggunakan botol minum isi ulang, wadah makanan dan tas belanja untuk mengurangi sampah plastik sehingga paling tidak dapat meminimalkan atau mengurangi (Reduce) potensi sampah. Kemudian daur ulang (Recycle), sampah organik seperti bungkus daun pisang, potongan kulit buah dan sisa lauk masih bisa digunakan untuk sebagai pupuk tanaman dengan menggunakan bakteri kompos. Selanjutnya sampah anorganik seperti kertas dan botol plastik bekas masih dibutuhkan oleh industri untuk kembali digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas dan botol plastik baru.

Sumber : Balai KSDA Nusa Tenggara Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini