Jumat, 04 Oktober 2019
Yogyakarta, 4 Oktober 2019 - Balai KSDA Yogyakarta selama dua hari (tanggal 2 – 3 Oktober 2019) menyelenggarakan Penilaian Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi lingkup Balai KSDA Yogyakarta menggunakan framework Management Effectiveness Tracking Tool (METT).
Fakta menunjukkan bahwa banyak kendala dalam pengelolaan kawasan konservasi di Indonesia. Kondisi internal dimana status dan kondisi kawasan yang tidak clear and clean, belum dilakukannya tata batas, serta pengelolaan yang belum optimal, serta kondisi eksternal seperti kebutuhan lahan karena dinamika demografi, pemekaran wilayah yang diikuti kebutuhan infrastruktur, mobilitas, pertambangan, perkebunan skala besar, permintaan pasar terhadap komoditi tertentu menjadi faktor pemicu kendala pengelolaan kawasan konservasi.
Kepala Balai KSDA Yogyakarta M. Wahyudi dalam sambutan pembukaan acara mengatakan bahwa "Pihak pengelola pada umumnya menyadari permasalahan yang dihadapi dalam mengelola kawasan konservasinya, namun kesulitan untuk mengidentifikasi prioritas permasalahan, prioritas alokasi sumber daya, serta mengetahui apakah pengelolaan yang mereka jalankan sudah cukup efektif dalam mencapai tujuan pengelolaan. Untuk itu perlu dilakukan penilaian terhadap efektivitas pengelolaan kawasan konservasi."
Penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi selain penting untuk mengidentifikasi prioritas dan alokasi sumberdaya untuk mencapai tujuan pengelolaan juga dapat mendukung terlaksananya akuntabilitas dan transparansi pengelolaan kawasan konservasi kepada publik, lanjut Wahyudi.
Kegiatan Penilaian METT hari pertama dilaksanakan di Hotel Prima SR Jalan Magelang Km 11 dengan agenda penilaian METT Kawasan CA/TWA Batu Gamping dan SM Sermo. Sedangkan kegiatan hari kedua dilaksanakan di Goebog Resto Bantul dengan agenda penilaian METT kawasan CA Imogiri dan SM Paliyan.
Stakeholder terkait dalam kegiatan penilaian METT ini berasal dari unsur akademisi, pemda, LSM dan para pihak yang terlibat dalam kegiatan Balai KSDA Yogyakarta. Sebagai fasilitator kegiatan ini Dr. M. Taufik Tri Hermawan dari Fakultas Kehutanan UGM dan Tessa Rossanda, S.Hut dari Balai KSDA Yogyakarta.
Hasil akhir penilaian METT tahun 2019 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dengan penilaian METT tahun 2017 dan 2018 yang juga dilakukan Balai KSDA Yogyakarta bersama-sama dengan para pihak terkait.
Kawasan |
2017 |
2018 |
2019 |
SM Sermo |
71% |
- |
83% |
SM Paliyan |
70% |
- |
85% |
CA /TWA Batu Gamping |
70% |
- |
77% |
CA Imogiri |
69% |
74% |
77% |
Peningkatan nilai METT secara signifikan tersebut dipengaruhi oleh aspek perencanaan sesuai RPJP yang telah disahkannya, adanya dokumen penataan blok pengelolaan dan rencana pengelolaan kawasan konservasi Balai KSDA Yogyakarta serta aspek pemberdayaan masyarakat yang sudah dirasakan oleh masyarakat.
Sumber :Dyahninng R (PEH) - Balai KSDA Yogyakarta
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0