Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi pada BKSDA Sumsel

Selasa, 24 September 2019

Palembang, 23 September 2019. Balai KSDA Sumatera Selatan melakukan penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi terhadap 5 (lima) kawasan yang dikelola yaitu Suaka Margasatwa (SM) Gunung Raya, SM Dangku, SM Isau-Isau, Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu dan Hutan Suaka Alam Pusat Latihan Gajah Kelompok Hutan (HSA PLG KH) Isau-Isau. Sebelumnya, kelima kawasan tersebut terakhir dilakukan penilaian pada tahun 2017 (SM Dangku, SM Gunung Raya, dan TWA Punti Kayu) dan tahun 2018 (SM Isau-Isau dan HSA PLG KH Isau-Isau). Penilaian dengan perangkat METT dilakukan guna memantau kondisi kawasan konservasi dengan memastikan kesesuaian tujuan pengelolaan dan upaya memperbaiki kelemahan melalui rencana aksi yang dituangkan dalam perencanaan selanjutnya. 

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 19 September 2019 bertempat di kantor Balai KSDA Sumatera Selatan dengan mengundang pihak luar yang terdiri dari masyarakat sekitar kawasan konservasi dan pemangku kepentingan dari dan di sekitar kawasan konservasi yang dinilai. Para pemangku kepentingan yang dilibatkan antara lain Bappeda Provinsi Sumatera Selatan dan Kota Palembang, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan, perwakilan Kepala Desa/ Lurah sekitar kawasan, BPKH Wilayah II, Balitbang LHK Palembang, akademisi (UNSRI, Stiper Sriwigama, dan Universitas Muhammadiyah Palembang), ZSL, dan pemegang IPPA TWA Punti Kayu PT Indosuma Putra Citra.

Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pertemuan melalui focus group discussion (FGD) dengan didampingi oleh Bapak Dian Risdianto, S.P., M.Si (Direktorat Kawasan Konservasi) dan Ibu Shabiliani Mareti, S.Hut., M.Si (Balai KSDA Sumatera Selatan) sebagai fasilitator METT. Dalam melakukan penilaian, pemangku kawasan menyampaikan pengalaman dalam mengimplementasikan pengelolaan kawasan, sedangkan para pihak luar dapat mengetahui gambaran secara terukur berdasarkan verifikasi terhadap dokumen internal maupun eksternal yang dimiliki. Oleh karena itu, keterlibatan pihak luar diharapkan dapat memperkuat hasil penilaian dan menjaga independensi.

Penilaian yang diperoleh pada saat kegiatan yaitu SM Dangku 80%, SM Gunung Raya 61%, SM Isau-Isau 84%, TWA Punti Kayu 84%, dan HSA PLG KH Isau-Isau 66%. Hasil penilaian terhadap kelima kawasan konservasi tersebut akan disusun dalam bentuk laporan dan disampaikan kepada Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem untuk ditelaah dan analisa lebih lanjut sebagai dasar penilaian secara nasional. Penilaian efektivitas pengelolaan kawasan konservasi menjadi acuan bagi Balai KSDA Sumatera Selatan untuk kemudian memperbaiki kualitas pengelolaan kawasan konservasi sebagai benteng pelestarian keanekaragaman hayati di Sumatera Selatan.

Sumber : Julita Pitria, S.Hut -  Penyuluh Kehutanan Balai KSDA Sumatera Selatan 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini