Monitoring Rutin Bersama, Upaya Mempertahankan Kuantitas Satwa Prioritas.

Senin, 23 September 2019

Labuan Lalang, 20 September 2019.  Taman Nasional Bali Barat, identik dengan upaya pemulihan populasi Curik Bali sebagai satu dari 25 satwa prioritas yg ditetapkan oleh Dirjen KSDAE untk ditingkatkan populasinya. Berdasarkan data time series TNBB, dari baseline data tahun 2014 sejumlah 48 ekor, populasi hingga Juni 2019 telah menunjukkan peningkatan yg signifikan yaitu 236 ekor burung terbang bebas di kawasan TNBB bahkan sampai ke desa penyangga.

Peningkatan populasi ini tidak hanya dihasilkan dari pelepasliaran, namun karena hasil kembangbiak dari indukan yg dilepeasliarkan.

Kepala Balai TNBB, Drh. Agus Ngurah Krisna K, M.Si selalu mengingatkan kepada semua petugas TNBB bahwa keberadaan burung Curik Bali yang telah menunjukkan peningkatan populasi harus juga dibarengi upaya untk mempertahankan kualitas populasi dan habitatnya sehingga burung Curik Bali memang dapat nyaman dan dapat terus berkembang biak. Upaya yang dilakukan jangan sampai menurun karena Curik Bali adalah kebanggaan kita, provinsi Bali bahkan dunia.

Menindaklanjuti arahan untk selalu update populasi, sesuai dengan protokol/SOP dilakukan monitoring Curik Bali, dilakukan monitoring harian oleh petugas resort, monitoring mingguan/bulanan oleh petugas TNBB dibantu juga kelompok masyarakat serta monitoring bersama yang dilakukan pada saat musim pra biak dan pasca biak.

Seperti yang dilakukan pada Hari kamis, di lokasi site pelepasliaran/monitoring di labuan lalang, Cekik, Teluk brumbun, lampu merah melakukan monitoring yang dilakukan pada pagi pukul 05.30 wita Dan sore pukul 17.30 wita dengan waktu sekitar 1-2 jam.

Tujuannya adalah untuk memastikan kondisi populasi dan perkembangannya, ketersediaan sumberpakan dan informasi lain seperti lokasi tidur, dan perilaku harian lainnya.

Curik Bali adalah core business dalam pengelolaan Taman Nasional Bali Barat, perlu upaya berkelanjutan baik di habitat maupun dukungan para pihak agar populasinya tetap bertahan hingga Masa mendatang.

Salam konservasi.

Sumber: Balai Taman Nasional Bali Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini