Rabu, 18 September 2019
Banyuwangi, 17 September 2019. Masyarakat Rajegwesi, Desa Sarongan menggelar petik laut. Acara ini rutin diadakan pada bulan Muharram atau syuro setiap tahun.
Petik laut adalah ritual ungkapan rasa syukur kepada Sang Maha Kuasa dan untuk memohon berkah, rejeki, dan keselamatan oleh para nelayan.
"Ini tahun ke 16 diadakannya petik laut. Tradisi ini terselenggara atas gotong royong para nelayan masyarakat Rajegwesi. Dana didapat murni dari swadana warga." Ujar Mat Sujak, Ketua penyelenggara.
Petik laut dipimpin oleh Mbah Sutopo, Sesepuh yang dituakan di Rajegwesi. Sebelumnya ada penampilan tari Jejer Gandrung sebagai pembukaan. Penari Gandrung akan memutari perahu kecil berisi aneka sesaji. Kemudian perahu itu diarak menuju Pantai Rajegwesi, diiringi warga dan Akhirnya dilarung di laut.
Kemeriahan petik laut dilanjutkan dengan seni budaya jaranan yang dibawakan oleh kelompok seni krido manunggal. Kelompok ini berada berpusat di Desa Kandangan, beranggotakan orang 'kansa' (Kandangan dan Sarongan). Kedua desa ini merupakan desa penyangga TN Meru Betiri.
Petugas TN MerBeti yang diwakili oleh Kepala Resort Rajegwesi, Nyoto Prasetyo, petugas SPTN Wilayah I Sarongan Ali Achmad Dahnu dan Moch. Iriyanto turut hadir dalam acara ini sebagai bentuk apresiasi atas terselenggaranya petik laut ini.
"Rangkaian tradisi petik laut ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara maupun domestik untuk berwisata di Rajegwesi." Ungkap Kepala Resort Rajegwesi.
Sumber: Balai Taman Nasional Meru Betiri
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0