Kegiatan Penyadartahuan Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar Serta Kawasan Konservasi Pada Balai KSDA Jakarta

Selasa, 17 September 2019

Jakarta, 17 September 2019, dalam Rapat Komite Keamanan Bandar Udara Ke-3 di Bandara Soetta, BKSDA Jakarta diberikan kesempatan melaksanakan penyadartahuan pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar sekaligus kawasan konservasi.  Rapat ini dihadiri oleh sejumlah pihak yang terkait dengan keamanan bandara antara lain : Executive GM PT. AP II, Avian Security, Polres Bandara, Koramil Batu Ceper, Bea Cukai, Karantina Pertanian Soetta dan pihak-pihak lainnya.

Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Cenderawasih, Kantor Cabang Utama PT. Angkasa Pura Soetta ini menjadi momen yang baik bagi BKSDA Jakarta untuk mensosialisasikan salah satu tugas pokoknya terkait pengendalian peredaran dan pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar (TSL). Kepala Balai, Ahmad Munawir, S.Hut., M.Si., dalam kesempatan ini memaparkan regulasi pemanfaatan dan peredaran tsl sekaligus bentuk-bentuk pemanfaatan jenis TSL.

Ahmad Munawir mengatakan bahwa keberadaan bandara sebagai salah satu pintu keluar/masuk tumbuhan dan satwa liar dari dan ke satu provinsi, menjadi penting dalam konteks pengawasan peredaran tsl. Dalam melaksanakan tugas tersebut petugas dapat melaksanakan kegiatan patroli maupun penjagaan sebagaimana dilakukan Polhut bandara BKSDA Jakarta selama ini.

Selain menyampaikan peluang-peluang pemanfaatan, Kepala Balai juga menyampaikan larangan dan sanksi terhadap pelanggaran pemanfaatan TSL yang diatur dalam regulasi. Dalam rangka melaksanakan tugasnya seorang kepala balai juga wajib melaksanakan koordinasi dengan para pihak, dalam hal wilayah kerja BKSDA Jakarta tentunya juga melibatkan pihak Bandara Soetta, Bandara Halim Perdanakusumah, Pelabuhan Tj. Priok dan sejumlah pintu masuk lainnya. Efektifnya koordinasi dengan para pihak ini dicirikan dengan cukup banyaknya upaya penyelundupan ataupun pengiriman tanpa dokumen lengkap yang berhasil digagalkan oleh petugas Bea Cukai, Karantina, Avsec dan Kantor Pos Bandara. Pada 2 tahun terakhir tercatat jumlah tegahan mengalami eskalasi yang signifikan, dan kendati inipun mungkin gambaran dari masih maraknya upaya penyelundupan/pengiriman ilegal namun di sisi lain ini merupakan potret dari semakin harmonisnya komunikasi parapihak dalam upaya mengamankan peredaran TSL di Bandara Soetta.

Sumber: Balai KSDA Jakarta

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini